2. Susun dan Buat Rencana Bisnis
Seorang founder harus menyusun secara matang strategi dan rencana bisnis jangka panjangnya. Strategi dan rencana bisnis ini harus dapat menjawab pertanyaan; Permasalahan/kebutuhan apa yang ingin Anda jawab? bagaimana solusi/produk Anda dapat menjawab kebutuhan di masyarakat? Apa target bisnis yang ingin Anda capai? Kapan target tersebut akan dicapai? Bagaimanan cara Anda mencapainya?
Selalu ingat bahwa investor akan melihat kematangan visi misi, keyakinan Anda terhadap produk Anda dan perencanaan Anda.
Karena itu penting bagi founder untuk menyusun target bisnis yang jelas, spesifik, dan terukur untuk meyakinkan calon investor.
3. Riset Investor
Biasanya investor akan melakukan riset terhadap startup Anda. Sebaliknya, Anda memiliki peluang yang sama untuk melakukan hal yang serupa kepada mereka.
Pilihlah investor yang sama-sama menginginkan kerja sama positif. Pemilihan investor juga harus menyasar yang tidak hanya mau menyuntikkan dana, tapi juga benar-benar percaya pada startup Anda.
Investor juga harus mau bersama-sama meskipun startup Anda tengah terpuruk. Cari tahu kelebihan dan kekurangan calon investor, lalu nilai-nilai apa yang bisa mereka berikan terhadap startup Anda.
4. Membuka Diskusi dan Menimba Pengalaman
Perbanyak informasi dan wawasan mengenai berbagai investor potensial. Anda harus membuka diri untuk berdiskusi, menimba pengalaman, dan mencari tahu apa yang menjadi faktor penting bagi investor.
Tidak hanya menjalin relasi dengan orang-orang sekelas CEO atau sesama founder, Anda juga bisa mendapatkan insight dari profesional yang berpengalaman di bidangnya.
Mereka yang berada di level mid management, misalnya, kepala teknis atau penjualan, sangat berpotensi membantu perkembangan bisnis Anda. Namun Anda tentu juga harus memilah dan memilih untuk menjaring teman diskusi yang tepat.
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR