Pada 24 Juni 2021, Google mengumumkan penghentian cookie, sesuatu yang lama menjadi momok industri akan ditunda selama dua tahun hingga akhir 2023.
Google menyatakan penundaan ini dilakukan agar pasar punya lebih banyak waktu untuk mempersiapkan perubahan yang akan datang sehingga publisher dan pengiklan tidak kehilangan peluang untuk mendapat uang.
Google juga mengumumkan “proses pengembangan yang menyeluruh, komprehensif, dan terbuka yang melibatkan diskusi dan pengujian mendetail” untuk FLoC dan tools lainnya. The Verge melihatnya sebagai sebuah pesan bahwa teknologi FLoC akan sangat berubah atau bahkan tersingkirkan.
Director of Engineering Chrome, Vinay Goel, mengatakan penundaan ini memungkinkan diskusi publik terkait alternatif tools pelacak pengguna (user tracking) sekaligus memberi publisher dan pengiklan cukup waktu agar produk dan solusi mereka sesuai dengan peraturan baru.
“Hal ini penting agar tidak membahayakan model bisnis para publisher web yang mendukung keberadaan konten gratis,” ujar Goel.
Keputusan Google untuk berhenti mendukung cookie pihak ketiga di browser Chrome telah dirilisresmi pada Januari 2020. Dua bulan kemudian Google menyatakan mereka tidak akan membuat atau mendukung alternatif solusi berbasis ID Pengguna.
Berita ini sangat mengejutkan pasar — sejak lama, cookie menjadi instrumen penargetan paling populer, dan Google Chrome menyumbang 64% dari pasar browser global. Pakar Google Ads dan Google Ad Manager telah melakukan eksperimen dengan menonaktifkan sementara cookies untuk 500 publisher global.
Eksperimen ini menemukan bahwa pendapatan rata-rata publisher setelah memutuskan cookie pihak ketiga akan turun sebesar 52%.
Alasan
Mari kita kupas apa yang dimaksud cookie pihak ketiga, mengapa Google memutuskan untuk melepas tools ini, lalu menunda kematiannya, dan apa dampaknya memblokir cookie bagi pasar iklan.
Cookie pihak ketiga adalah fragmen teks yang disimpan di browser Anda oleh pihak ketiga — bukan situs web yang Anda kunjungi, tetapi sistem lain misalnya berbagai sistem iklan. Publisher, pengiklan, dan perantara bisa menggunakan data ini untuk menyasar dan membuat profil pengguna web.
Tanpa cookie pihak ketiga, hadirnya iklan khusus atas barang atau jasa dari situs web yang baru saja Anda kunjungi di platform lain tidak akan terjadi — pengiklan akan kehilangan data tentang produk yang Anda lihat, kategori usia Anda, smartphone yang Anda gunakan, dan lain-lain.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR