Dengan melakukan benchmarking aplikasi fintech terhadap standar dan ekspektasi industri, para pemasar dan pengembang bank tradisional dapat semakin memahami, mengembangkan dan menyesuaikan strategi dan pendekatan UA serta retensi.
Pain point bagi bank tradisional antara lain onboarding dan penyediaan akses layanan yang mudah dan tersedia setiap saat.
Dalam industri seluler, kita memiliki akses instan yang tidak tertandingi untuk hampir semua hal — kenapa hal tersebut tidak berlaku untuk industri keuangan juga?
Informasi seperti ini menyoroti momen di mana pengguna berpotensi berhenti menggunakan atau keluar dari aplikasi.
Data dari laporan tren aplikasi mobile APAC-Adjust 2021 menunjukkan bahwa jumlah sesi aplikasi fintech di Indonesia hanya tumbuh sebesar 55% dari tahun-ke-tahun di 2020 — lalu melonjak signifikan di tahun 2021, hingga mencapai pertumbuhan sebesar 101%.
Orang Indonesia rata-rata saat ini menghabiskan waktu selama 5 menit saat menggunakan aplikasi fintech, meningkat dibandingkan durasi sesi di tahun 2020 yaitu sekitar 4 menit.
Jumlah sesi pengguna dapat memecahkan rekor baru. Fintech terus berinovasi dan bekerja sama untuk menawarkan pengalaman baru bagi para pengguna mereka. Selama fintech dapat mempertahankan kinerja ini, mereka dapat terus bertumbuh.
Pelaku industri perbankan yang sedang berupaya untuk memperluas jangkauan digital perlu mempertimbangkan penelitian dan pengembangan pengalaman pengguna.
Kebutuhan untuk Meningkatkan Fleksibilitas dan Adaptabilitas
Perusahaan yang sepenuhnya mobile-first akan menawarkan kendali lebih dan memberikan lebih banyak informasi bagi pengguna mengenai keuangan mereka.
Dalam lanskap keuangan saat ini, para pelanggan dapat membuka rekening bank dan menggunakan dompet digital dalam hitungan menit.
Inovasi cepat melalui microservice architecture dan API memberikan fleksibilitas kepada bank digital-first — dan inilah jenis ketangkasan yang kita harapkan sebagai pelanggan. Sebaliknya, platform perbankan lama, yang dikembangkan menggunakan sistem kompleks, bertumpuk.
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR