Ericsson beberapa hari lalu membagikan sejumlah hal sehubungan 5G yang sebaiknya diketahui di Indonesia. Ericsson mengeklaim hal-hal tersebut membuat 5G unggul dibandingkan generasi sebelumnya. Memang 5G sejak berapa lama digadang-gadang mampu memberikan peningkatan signifikan dibandingkan 4G. Generasi kelima ini misalnya bisa memberikan kecepatan, latensi, dan kapasitas yang lebih tinggi dari 4G, seperti yang InfoKomputer sampaikan di sini.
Tak heran 5G diyakini bisa memberikan aneka manfaat yang lebih baik dibandingkan 4G. Ericsson mencontohkan 5G antara lain bisa meningkatkan pengalaman pengguna dengan XR, meningkatkan keamanan berkendara dengan kendaraan pintar, dan meningkatkan fleskibilitas produksi dengan pabrik pintar. Yang terakhir ini bisa Anda lihat lebih jelas di sini.
“Indonesia akhirnya masuk ke dalam era 5G ini, menunggu untuk benar-benar melepaskan potensi penuh akan apa yang bisa dicapai 5G dalam artian transformasi digital. Tentu saja kita berada pada awal dari perjalanan dan masih panjang jalan yang harus ditempuh. Namun, kami benar-benar percaya bahwa 5G akan bermanfaat, baik untuk consumer maupun pengguna enterprise,” ujar Jerry Soper (Head of Ericsson Indonesia).
Adapun sejumlah hal sehubungan 5G yang menurut Ericsson sebaiknya diketahui ada sebanyak empat. Keempat hal tersebut adalah spektrum frekuensi, antena radio, network slicing, dan keamanan.
Spektrum Frekuensi
Sehubungan spektrum frekuensi, 5G mendukung spektrum frekuensi yang lebih lebar dari 4G. Bila 4G mendukung frekuensi sampai di bawah 6 GHz, 5G mendukung frekuensi sampai 100 GHz. Namun, spektrum frekuensi yang dialokasikan di tiap negara tentu tidak sama dan tentu pula tidak seluruhnya. Spektrum frekuensi yang lazim dialokasikan untuk 4G di dunia misalnya sampai 2-an GHz.
Ericsson menekankan pentingnya alokasi spektrum frekuensi yang menyeluruh dalam artian terdapat alokasi pada pita rendah (low band), pita menengah (mid band), dan pita tinggi (high band) untuk 5G. Pasalnya setiap pita memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Pita rendah yang memiliki frekuensi di bawah 1 GHz menawarkan jangkauan yang luas, sedangkan pita tinggi yang memiliki frekuensi di atas 6 GHz — lazimnya puluhan GHz (Ericsson berfokus pada 24 GHz sampai 40 GHz) — menawarkan kapasitas tinggi dan latensi rendah. Sementara, pita menengah yang memiliki frekuensi dari 1 GHz sampai 6 GHz menawarkan di antaranya; jangkauan lebih baik dari pita tinggi tetapi tidak sebaik pita rendah serta kapasitas dan latensi yang lebih baik dari pita rendah tetapi tidak sebaik pita tinggi.
Dengan terdapatnya alokasi pita rendah, pita menengah, dan pita tinggi untuk 5G, operator telekomunikasi seluler bisa menggunakannya ketiganya untuk menghadirkan pengalaman 5G yang lebih optimal. Contohnya, pengguna operator telekomunikasi seluler bersangkutan bisa menggunakan pita tinggi saat berada di tengah kota yang ramai dengan pengguna lain. Berhubung pita tinggi memiliki kapasitas yang tinggi, pengguna tersebut bisa mendapatkan pengalaman 5G yang baik. Sementara, pada saat pengguna itu berada di daerah di luar dari kota yang tidak ramai dengan pengguna lain, pengguna yang dimaksud bisa menggunakan pita rendah sehingga tetap mendapatkan 5G. Berhubung tidak banyak pengguna lain, kapasitas yang tersedia masih mampu memberikan pengalaman 5G yang baik. Begitu pula ketika sang pengguna berada di pinggiran kota dengan menggunakan pita menengah.
Antena Radio
Antena radio yang dimaksud Ericsson di sini adalah massive MIMO (multiple-input multiple-output) seperti AIR (antenna-integrated radio) 3268 miliknya. Bila pada penggunaan sebelumnya biasanya radio dan antena terpisah, pada perangkat seperti AIR keduanya berada pada satu perangkat. Namun, tidak hanya itu, AIR 3268 dan perangkat sejenisnya memiliki banyak pemancar, penerima, dan “antena” sehingga dapat menghasilkan dan menerima banyak pancaran sinyal 5G. Memanfaatkan beamforming pancaran-pancaran sinyal 5G tersebut bisa difokuskan dan diarahkan.
Berhubung pancaran-pancaran bersangkutan bisa difokuskan dan diarahkan, operator telekomunikasi seluler bisa mendapatkan kapasitas yang lebih baik maupun jangkauan yang lebih jauh dibandingkan yang tidak difokuskan dan diarahkan. Kapasitas yang lebih baik karena setiap pancaran bisa difokuskan dan diarahkan ke pengguna 5G yang berbeda. Katakanlah ada 32 pengguna, ke-32 pengguna itu bisa mendapatkan pancaran sinyal 5G yang berbeda dan tidak mengganggu satu sama lain. Oleh karena itu koneksi 5G untuk masing-masing pengguna tidak perlu dibagi dengan pengguna lain berdasarkan waktu maupun frekuensi. Adapun jangkauan, berhubung bisa difokuskan, pancaran sinyal 5G yang dihasilkan bisa lebih jauh; seperti halnya senter dengan sinar yang lebih fokus.
Network Slicing
Network slicing adalah kemampuan untuk meletakkan beberapa jaringan virtual berbeda pada suatu infrastruktur. Setiap jaringan virtual pun bisa dioptimalkan untuk keperluan yang berbeda. Ericsson mengeklaim sebagai penciptanya. Dengan network slicing, suatu jaringan 5G bisa menenagai beberapa jaringan virtual yang dioptimalkan untuk keperluan berbeda; seperti pada contoh Ericsson yang berupa kereta api; ada yang untuk penggunaan umum consumer, ada yang untuk kontrol, dan ada yang untuk pemantauan video.
Jaringan virtual untuk kontrol misalnya tidak mesti memiliki bandwidth tinggi, tetapi harus memiliki latensi rendah dan keandalan yang tinggi. Pasalnya kontrol di sini adalah kritis karena untuk keselamatan. Atau jaringan virtual untuk pemantauan video yang butuh bandiwidth tinggi selain latensi rendah karena pemonitorannya real-time. Begitu pula jaringan virtual untuk penggunaan umum consumer yang berfokus antara lain pada kapasitas karena banyak penumpang dengan smartphone 5G yang menggunakan.
Keamanan
Sejalan halnya dengan keamanan siber alias cyber security, keamanan 5G juga sangat penting. Pasalnya jaringan telekomunikasi seluler merupakan salah satu jaringan yang lazim digunakan untuk menghubungkan para komputer. Jaringan telekomunikasi seluler contohnya umum digunakan untuk berinternet. Sejalan pula dengan keamanan siber yang main penting seperti yang InfoKomputer jelaskan di sini; keamanan 5G pun makin penting dibandingkan sebelumya. Penyebabnya antara lain 5G memiliki kapasitas yang lebih tinggi — bisa mendukung lebih banyak perangkat — dan ditujukan juga untuk digunakan pada fungsi kritis seperti pada pabrik pintar.
Ericsson menegaskan bahwa 5G merupakan yang paling aman dari seluruh generasi telekomunikasi seluler yang telah hadir. Ericsson menambahkan bahwa dirinya membangun sistem sehubungan 5G yang ditawarkannya kepada konsumen dengan ketat. Alhasil konsumen seperti operator telekomunikasi seluler yang menggunakan sistem dari Ericsson bisa menghadirkan keamanan sehubungan 5G yang baik. Ericsson pun menyebutkan bisa membantu konsumennya dalam melakukan implementasi untuk memastikan keamanan itu terwujud.
KOMENTAR