Revolusi industri 4.0 membawa perubahan besar bagi hampir seluruh sektor industri. Perubahan itu ditandai dengan masifnya penggunaan teknologi untuk menjalankan sistem otomatisasi di berbagai sektor perusahaan.
Hal itu tanpa disadari telah membuka peluang besar bagi pekerjaan di bidang teknologi informasi (IT). Salah satu profesi yang kebutuhannya melesat belakangan ini adalah Artificial Intelligence (AI) Engineer.
Saat ini, banyak perusahaan berlomba-lomba mengadopsi teknologi AI untuk mendorong pertumbuhan bisnisnya. Pasalnya, AI dinilai meningkatkan efisiensi dan produktivitas pada berbagai kegiatan operasional perusahaan.
Secara sederhana, AI merupakan sistem komputer yang dirancang untuk meniru cara berpikir manusia. Sistem itu memiliki kemampuan dalam memproses dan menganalisis informasi serta melakukan problem-solving secara otomatis.
Baca Juga: Contoh Penerapan Artificial Intelligence dalam Kehidupan Sehari-hari
Dengan kemampuan tersebut, AI diprediksi akan menjadi teknologi masa depan yang dapat menggantikan beberapa pekerjaan manusia di masa depan.
Studi berjudul “AI, Robotics, and Future Jobs” yang dilakukan oleh Pew Research memprediksi bahwa pada 2025 sebagian besar pekerjaan manusia akan diambil alih oleh teknologi AI.
Meski demikian, bukan berarti AI bisa berpikir sendiri. Ada sosok yang membangun cara berpikir dari produk atau solusi berbasis AI tersebut. Di situlah peran AI Engineer dibutuhkan.
Apa itu AI Engineer?
Secara sederhana, AI Engineer adalah sosok yang bertugas membangun dan mengoptimalkan proses penerapan AI pada suatu sistem perusahaan.
Baca Juga: Contoh Implementasi Artificial Intelligence di Industri Tekstil
Melansir laman Simplilearn, Rabu (13/10/2021), AI Engineer harus menguasai bahasa pemrograman, seperti Python, R, Java, dan C++ untuk membangun model AI pada sistem.
Penulis | : | Yussy Maulia |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR