Firma riset IDC mengungkap jumlah pengiriman smartphone global sebanyak 331,2 juta unit pada kuartal III-2021, turun 6,7 persen dari periode yang sama pada tahun sebelumnya (year-on-year).
Sebagai perbandingan, jumlah smartphone yang dikirim di pasar global mencapai 354,9 juta unit pada kuartal III-2020.
Analis riset IDC, Nabila Popal mengatakan penurunan pengiriman smartphone disebakan oleh kelangkaan pasokan chip yang mulai dirasakan oleh para pabrikan ponsel. Beberapa negara yang memproduksi komponen utama smartphone seperti China memberlakukan kebijakan karantina ketat, sehingga berdampak pada kondisi pasar.
"Selain kekurangan komponen, industri smartphone juga mengalami hambatan dari segi manufaktur dan logistik lainnya," tutur Popal.
Chipset sendiri merupakan salah satu komponen penting untuk perangkat smartphone, PC, atau perangkat elektronik lainnya. Jika produksi chipset terganggu, maka rantai pasokan komponen smartphone ke produsen kemungkinan juga bakal terhambat.
Popal mengatakan kondisi penurunan jumlah pengiriman smartphone iutu belum bisa diprediksi apakah bisa kembali pulih pada tahun 2022 mendatang atau tidak.
Hasil riset IDC menunjukkan bahwa tingkat penurunan pengiriman smartphone selama kuartal III-2021, memiliki penilaian yang berbeda-beda dari setiap negara.
Eropa Tengah dan Timur, serta Asia Pasifik (tidak termasuk Jepang dan China) misalnya, kedua wilayah ini tercatat mengalami penurunan terbesar masing-masing mencapai 23,2 persen dan 11,6 secara year-on-year (YoY).
Namun, wilayah lain seperti Amerika Serikat, Eropa Barat, dan China, penurunannya jauh lebih kecil yakni masing-masing 0,2 persen, 4,6 persen, dan 4,4 dibanding periode yang sama tahun lalu. Hal ini lantaran ketiga wilayah tersebut lebih diprioritaskan oleh sejumlah vendor smartphone.
Penguasa Pasar
Berdasarkan data dari IDC, Samsung masih bertahan di posisi pertama dengan pangsa pasar mencapai 20,8 persen dan mengirimkan 69 juta smartphone pada kuartal III-2021.
Di posisi kedua ada Apple dengan pangsa pasar 15,2 persen dan total pengiriman perangkat sebanyak 50,4 juta. Kemudian ada Xiaomi dengan pangsa pasar 13,4 persen dan angka pengiriman 44,3 juta di posisi ketiga.
Vivo dan Oppo menempati posisi keempat dan kelima secara berurutan. Vivo menguasai 10,1 pangsa pasar, sementara Oppo 10,0 persen. Jumlah pengiriman smartphone Vivo dan Oppo masing-masing adalah 33,3 juta dan 33,2 juta unit.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR