Perkembangan pandemi Covid-19 di Indonesia terus menunjukan perbaikan. Oleh karena itu, pemerintah mengizinkan sejumlah aktivitas di ruang publik, seperti perkantoran dan lembaga pendidikan dengan protokol kesehatan yang ketat.
Selain aktivitas masyarakat, kegiatan ekonomi pun mulai pulih kembali secara bertahap. Hal ini ditunjukan dengan meningkatnya kinerja Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang kembali ke level ekspansif, yakni 52,2 pada September 2021.
Tidak hanya itu, aktivitas penjualan ritel juga menuju level positif dan penjualan kebutuhan sehari-hari masyarakat semakin meningkat. Meski demikian, menurut survei dari perusahaan konsultan manajemen global asal Amerika Serikat (AS) McKinsey & Company, pada Juli 2021, ada sejumlah perubahan perilaku konsumen saat membeli barang kebutuhan.
Di tengah perubahan tersebut, McKinsey menilai bahwa perusahaan perlu melakukan adaptasi dalam melakukan penjualan, pemasaran, dan operasionalnya sesuai dengan perubahan perilaku konsumen.
Baca Juga: Jelang Akhir Tahun, Serangan DDoS Meningkat, Ini Target yang Disasar
Hal tersebut tercermin pada cara masyarakat berbelanja dan mengonsumsi barang. Meskipun pandemi telah membaik, konsumen cenderung lebih memilih berbelanja secara digital melalui platform e-commerce.
Tidak hanya itu, frekuensi berbelanja juga cenderung berkurang. Konsumen cenderung memilih untuk berbelanja dalam frekuensi yang lebih jarang, tetapi dengan porsi belanja yang lebih banyak dibandingkan biasanya.
Prioritas konsumen dalam memilih produk pun ikut berubah, sebab pengeluaran tidak wajib atau discretionary spending konsumen mengalami penurunan.
Termasuk dalam hal pembelian produk, konsumen akan cenderung memilih produk-produk dengan merek atau brand yang lebih dipercaya. Bahkan, kesadaran masyarakat untuk mengelola keuangan semakin meningkat. Salah satunya, peningkatan kesadaran untuk mulai berinvestasi.
Kemudian, dalam laporan yang berjudul "How COVID-19 is Changing Behavior-Now and Forever" tersebut menyebutkan, ada sejumlah perubahan terjadi pada cara konsumen mengonsumsi hiburan. Dibandingkan pergi ke bioskop, konsumen kini lebih suka mengonsumsi konten hiburan digital melalui platform streaming.
Baca Juga: IBM Luncurkan Software Berbasis AI untuk Environmental Intelligence
Oleh sebab itu, untuk bersaing di era digital seperti sekarang ini perusahaan harus sejumlah inovasi salah satunya dengan melakukan transformasi digital agar bisa bersaing dan meningkatkan produktivitas perusahaan.
Dengan adanya transformasi digital, memungkinkan untuk perusahaan menjangkau konsumen lebih luas serta dapat mengoptimalkan operasional perusahaan, dan mengubah model bisnis lebih efisien.
Di Indonesia, banyak perusahaan yang sudah melakukan transformasi digital. Salah satunya, dilakukan PT Pegadaian (persero). Perusahaan yang telah berdiri sejak 1901 ini, menilai transformasi digital sebagai kunci pengembangan bisnis gadai dalam jangka panjang.
Komitmen Pegadaian untuk terus melayani masyarakat ditunjukan dengan memberikan pelayanan yang semakin excellence dan inovatif, yakni dengan mengedepankan digital ekosistem, customer experience, inovasi dalam organisasi, serta konsep-konsep baru dalam bisnis.
Selain itu, Pegadaian juga bermitra dengan beragam e-commerce untuk memperluas dan mempermudah akses kepada nasabah. Kemudian, Pegadaian juga bekerja sama dengan financial technology (fintech) sebagai channeling yang dapat mempermudah nasabah dalam memberikan pinjaman.
Baca Juga: IBM Perkenalkan Server IBM Power E1080 Terbaru, Ini Kecanggihannya
Bahkan dalam membentuk ekosistem digital, Pegadaian mengembangkan fitur transaksi melalui mitra ATM bank, dan modern retail, seperti Indomaret, serta 90 tujuan bank pencairan kredit di outlet Pegadaian di seluruh Indonesia.
Untuk meningkatkan customer experience, Pegadaian menghadirkan sales transformation. Dengan demikian, Pegadaian semakin dekat dengan pelanggan dan calon pelanggan. Untuk keamanan barang yang digadaikan, perusahaan plat merah ini mengadopsi Inventory Management System. Dengan begitu, dapat menjadi solusi pencatatan barang jaminan nasabah.
Pegadaian juga menjadi salah satu perusahaan yang mengandalkan Robotic Process Automation (RPA) untuk mempercepat proses rekonsiliasi rekening giro bank operasional. Tidak hanya itu, konsumen juga bisa menggadaikan saham, obligasi, surat utang negara (SUN) atau obligasi negara ritel (ORI) sebagai jaminan.
Untuk mempermudah konsumen untuk menggadaikan barangnya, Pegadaian kini memiliki fitur Smart Locker untuk menitipkan barang pada kontak pintar yang tersedia. Tidak sampai disitu Pegadaian bekerja sama dengan start-up Gojek untuk mengintegrasikan layanan jemput gadai.
Hal tersebut disampaikan SVP Strategic, Architecture, and Planning PT. Pegadaian (Persero) Supriyanto dalam webinar "Pandemi Pulih Industri Bangkit! Siapkah Kita?" bersama PT Global Infotech Solution dan IBM Indonesia, Rabu (27/10/2021).
Supriyanto menjelaskan, sebagai perusahaan yang sudah berdiri selama 120 tahun, Pegadaian sangat menyadari transformasi digital sangat dibutuhkan untuk menghadapi persaingan usaha yang semakin kompetitif.
“Dalam mengimplementasikan transformasi digital di Pegadaian, dengan memodernisasi infrastruktur menggunakan Hybrid Cloud serta memodernisasi aplikasi sesuai dengan teknologi saat ini,” kata Supriyanto.
Selain itu, organisasi ini dibangun berdasarkan data analytics, sehingga seluruh keputusan bisnis diambil berdasarkan data dengan memanfaatkan artificial intelligence (AI).
“Dengan begitu, bisnis yang dijalankan Pegadaian bisa tetap relevan dengan bisnis saat ini,” kata Supriyanto.
Ada sejumlah alasan mengapa Pegadaian memanfaatkan hybrid cloud dalam membangung infrakstruktur digital. Salah satunya, memungkinkan pengusaha untuk memanfaatkan penyedia layanan public cloud dan menggunakan private cloud untuk keperluan aplikasi dan datanya.
Tak hanya itu, pemanfaatannya pun juga dapat mengkombinasikan proses pengolahan data dengan menggunakan cloud computing dan olah data secara langsung di data center perusahaan. Dengan demikian, perusahaan akan memiliki sistem pengolahan data yang mendekati real-time, efisien, dan skalabilitas yang tinggi.
Baca Juga: AutoSQL, Teknologi Data Berbasis Artificial Intelligence dari IBM
Saat ini, banyak platform server yang bisa mendukung hybrid cloud salah satunya IBM Power yang digunakan Pegadaian dalam memodernisasi infrastruktur digital miliknya.
Saat ini, IBM menghadirkan prosesor Power 10 yang dibangun menggunakan teknologi pemrosesan 7 nm untuk memberikan peningkatan kapasitas hingga tiga kali dan efisiensi daya.
IBM Power10 juga menawarkan kemampuan keamanan termasuk enkripsi memori yang dirancang untuk mendukung keamanan end-to-end. Prosesor IBM Power 10 dirancang untuk mencapai kinerja enkripsi yang lebih cepat dengan empat kali lipat jumlah mesin enkripsi AES per core dibandingkan dengan pendahulunya.
Dengan Matrix Math Accelerator tertanam di dalamnya, Power 10 bisa sepuluh kali cepat dari pendahulunya. Server Technical Specialist IBM Indonesia Christian Suryanto mengatakan, ada empat keuntungan menggunakan IBM Power, mulai dari performance, flexibility, resiliency, dan harga yang kompetitif.
“IBM Power 10 memiliki performance dua sampai tiga kali lebih cepat dibanding kompetitor. Selain kencang, IBM Power juga tetap stabil saat digunakan secara maksimal,” kata Christian.
Baca Juga: IBM: Biaya Data Breach Capai Rekor Tinggi Saat Pandemi, Lantaran Ini
Selain itu, IBM Power 10 memiliki fitur virtualisasi dan manajemen yang unggul untuk memberikan fleksibilitas dan pemanfaatan maksimum bagi penggunanya.
“Bagi pengguna menginginkan platform yang memiliki performa dan virtualisasi mumpuni Power jadi pilihan yang terbaik,” tambah Christian.
Selain itu, IBM Power 10 memiliki harga yang kompetitif sehingga organisasi bisa menghemat biaya untuk membangun infrastruktur digital.
“IBM Power 10 memiliki harga kompetitif itu didapatkan dari performa, resiliency, dan flexibility yang bisa digunakan pengguna dalam memaksimalkan hybrid cloud,” tutup Christian.
Nah, itulah beberapa keuntungan IBM Power. Untuk informasi lebih lanjut dan penjelasan yang lebih mendalam mengenai IBM Power, Anda bisa menghubungi Jon Piter di nomor telepon +62-877-8802-3989 atau melalui email jon.piter@global-infotech.co.id.
Selain itu, kamu juga bisa mendapat beragam informasi produk-produk IBM lainnya dengan mengunjungi laman IBM melalui tautan berikut ini.
Penulis | : | Nana Triana |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR