“Dilarang melompat dari dermaga.”
Begitu aturan yang tertulis di plang di pintu masuk Desa Arborek, Kabupaten Raja Ampat. Aturan yang harus dipatuhi siapa saja yang ingin berkunjung ke desa ini, termasuk juga aturan yang harus dipatuhi para penduduknya.
Termasuk Are dan Ocil, dua anak kecil yang menemani kami berenang di bawah dermaga. Mereka patuh pada aturan tersebut, walaupun sebenarnya mereka ingin sekali lompat ke dalam air jernih penuh ikan berwarna warni.
“Kita tak boleh kakak, dimarahi Pace nanti”, katanya sambil menunjuk seorang penjaga yang berdiri tak jauh dari kami.
Menurut Wakil Kepala Kampung Arborek, Nominsen Mambraku, aturan ini dibuat oleh para tetua Desa Arborek untuk menjaga kelestarian terumbu karang yang ada di pantai dekat dermaga. Selain larangan melompat tadi, ada juga larangan menginjak terumbu karang dan memancing di sekitar dermaga.
Desa Arborek memang menjaga ketat alamnya karena mereka sadar, alam inilah yang memberi penghidupan kepada mereka.
“Kami punya banyak aturan untuk jaga lingkungan. Termasuk menanam banyak pohon mangrove di sekeliling pulau. Dulu sebelum ada aturan pulau ini polos, tidak ada mangrove. Tapi karena kami sadar pulau ini tidak terlalu luas, jika abrasi atau rusak alamnya, kami juga yang rugi,” tutur Nominsen yang menemani kami berkeliling kampung.
Hal ini senada dengan yang dikatakan Abdul Faris Umlati, Bupati Raja Ampat. “Pembangunan di Kabupaten Raja Ampat, termasuk pembangunan di bidang pariwisata, tidak boleh merusak alam yang sudah indah ini. Kami sudah dianugerahi alam luar biasa toh, harus kami jaga.”
Menikmati Desa Wisata Arborek
Desa Arborek merupakan salah satu destinasi wisata yang harus dikunjungi ketika berada di Kabupaten Raja Ampat. Desa wisata yang baru saja didatangi oleh Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini, menawarkan keindahan bawah laut yang menawan. Untuk menikmatinya, Anda tak perlu jauh-jauh naik perahu atau berenang ke tengah lautan; cukup berenang di tepian pantai atau di bawah kayu-kayu penyangga dermaga.
Bahkan, jika tak bisa berenang, Anda bisa duduk di tepian dermaga sambil melihat ikan-ikan beraneka warna hilir mudik. Atau, yang paling seru, Anda bisa memberi makan ikan yang dengan antusiasnya berebutan melahap makanan yang diberikan wisatawan.
Selain berenang, Anda bisa merasakan kehidupan masyarakat di desa seluas 7 hektar yang tenang dan damai ini dengan menginap di sana. Ada banyak homestay yang bisa disewa dengan harga mulai dari 350 ribu rupiah per malam, termasuk 3 kali makan.
Berkat keindahan ini, Desa Arborek mendapat beberapa penghargaan, antara lain sebagai 50 nominasi Desa Wisata Indonesia 2021.
Potensi Wisata Alam yang Luar Biasa
Kabupaten Raja Ampat memang memiliki banyak potensi wisata alam. Selain Desa Wisata Arborek, ada pula Piaynemo yang sempat viral karena dikunjungi oleh Presiden Joko Widodo. Dari atas bukit Piaynemo, Anda dapat menikmati jejeran bukit batuan karst yang bersanding kontras dengan jernihnya laut yang berwarna hijau dan biru.
Bukan hanya itu, kabupaten yang terdiri atas 4 pulau besar dan ribuan pulau kecil ini memiliki objek wisata lain seperti Misool, Wayag, Teluk Kabui, dan sederet objek wisata laut lainnya. Tak heran, banyak yang menjuluki tempat indah ini dengan “Surga Kecil di Papua Barat”.
Namun, di balik keindahan dan potensi besar ini, masih ada beberapa kekurangan yang perlu dibenahi Kabupaten Raja Ampat, antara lain soal informasi wisata di sana. Rombongan kami sempat kesulitan mencari informasi mengenai keberangkatan kapal dari Kota Sorong ke Waisai yang berubah selama pandemi berlangsung.
Kekurangan inilah yang coba dibenahi dalam program Smart City yang diinisiasi Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. Melalui program ini, Kabupaten Raja Ampat akan didampingi untuk mengangkat potensi yang ada di daerah mereka dan membenahi kekurangan yang ada sehingga bisa bermanfaat bagi pemerintah dan penduduk di Kabupaten Raja Ampat.
(Penulis: Rahma Yulianti)
Baca Juga: Kabupaten Kulon Progo: Api Harapan di Bukit Menoreh
Baca Juga: Menciptakan Bali Kedua di Kabupaten Simalungun yang Kaya Wisata
Penulis | : | Administrator |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR