Dalam hal kecakapan berbahasa Inggris, tahun ini Indonesia menempati urutan ke-80 dari 112 negara di dunia dengan skor 466 poin, menurut English Proficiency Index (EPI) 2021 yang baru dirilis EF Education First.
Skor tersebut sebenarnya meningkat sedikit dari skor tahun lalu, yang berada di angka 453. Namun tahun ini Indonesia masih tetap berada pada kategori “rendah” untuk kecakapan Bahasa Inggris. Secara global, capaian skor EPI Indonesia bahkan masih berada di bawah rerata skor EPI global yang berada pada angka 503.
Sebagai perusahaan penyedia layanan pengajaran bahasa secara global, EF Education First tentu menaruh perhatian terhadap capaian tersebut. Seperti kita ketahui Bahasa Inggris merupakan salah satu bahasa penghubung internasional. Dan Bahasa Inggris telah digunakan oleh lebih dari 2,5 miliar penutur di seluruh dunia.
Laporan Indeks Kecakapan Bahasa Inggris atau EPI (English Proficiency Index) 2021 memaparkan tentang bagaimana dan di mana saja perkembangan kecakapan Bahasa Inggris terjadi di dunia.
“EF EPI 2021 ini akan memberikan masukan yang berguna bagi para pembuat kebijakan dalam upaya meningkatkan kecakapan berbahasa Inggris di negara masing-masing. Laporan ini bahkan memberikan gambaran adanya peningkatan kecakapan berbahasa Inggris pada hampir semua kalangan usia dewasa produktif di dunia,” jelas Prof. Dr. McCormick, Wakil Presiden Bidang Akademik, EF Education First.
EF EPI 2021 disusun berdasarkan data kemampuan Bahasa Inggris dari dua juta individu yang telah mengikuti EF Standard English Test (EF SET) atau model tes pengukuran kemampuan Bahasa Inggris lainnya yang disediakan oleh EF sepanjang tahun 2020. EF EPI secara terstandardisasi dan obyektif mengelompokkan kemampuan Bahasa Inggris dari negara-negara yang tidak menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa ibu mereka (non-native English speaking countries).
Selain memaparkan pentingnya Bahasa Inggris dalam membantu meningkatkan taraf hidup individu dunia, laporan ini pun menggambarkan secara luas Bahasa Inggris juga memungkinkan adanya peningkatan daya saing ekonomi.
“Sejak dulu EF Education First percaya bahwa Bahasa Inggris memungkinkan adanya pertukaran informasi agar tercipta kolaborasi internasional dengan relasi kerja dan organisasi dari seluruh dunia. Oleh karena itu, penguasaan Bahasa Inggris yang baik akan mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi terlebih pada negara-negara dengan bonus demografi seperti Indonesia,” tutur Johan Wilhelmsson, EF Adults Indonesia Country Manager.
Berada di peringkat ke-80 dari 112 negara, capaian EPI Indonesia tahun ini pun masih di bawah Singapura, Filipina, dan Malaysia. Tiga negara ini berhasil menempati posisi tiga besar EPI di kawasan Asia.
Singapura sebagai negara dengan capaian EPI tertinggi di Asia berhasil menempati peringkat ke-4 secara global dan masuk dalam kategori “kecakapan sangat tinggi”. Adapun, Filipina dan Malaysia secara berturut berada pada peringkat ke-18 dan 28 secara global dan dikategorikan sebagai negara dengan “kecakapan tinggi” dari segi kemampuan Bahasa Inggris.
Masih di kawasan Asia Tenggara, Vietnam juga berada pada peringkat yang lebih unggul dibandingkan dengan Indonesia, yakni berada pada peringkat ke-66 secara global dengan selisih skor EPI sebesar 20 poin dibandingkan Indonesia. Sementara di kawasan ini, Indonesia berada di peringkat ke-5 dari 8 negara dan peringkat ke-14 dari 24 negara di kawasan Asia berdasarkan EPI 2021.
Manajer Bidang Akademik EF Adults Indonesia, Yunita Yanti menyebut bahwa lebih dari sekedar memperlihatkan data, EF EPI juga memberikan sejumlah rekomendasi aksi bagi beragam aktor, mulai dari pemerintah, swasta, lembaga pendidikan, dan tentunya individu dalam upaya meningkatkan kemampuan Bahasa Inggris.
“Salah satu rekomendasi kami adalah pentingnya sebuah negara untuk memprioritaskan penggunaan Bahasa Inggris seperti yang telah dilakukan oleh banyak negara pada kategori kecakapan Bahasa Inggris yang ‘Tinggi’ dan ‘Sangat Tinggi’ pada hasil laporan ini,” terang Yunita.
Bagi orang dewasa, keterampilan bahasa Inggris dapat menjadi pendorong keikutsertaan, memungkinkan partisipasi dalam pengembangan profesional, dan menyamakan kedudukan bagi mereka yang datang dari keadaan dan latar belakang yang berbeda. “Untuk itu, EF melalui brand EF for Adults berusaha menghadirkan pengalaman belajar Bahasa Inggris yang sesuai, efektif, inklusif, dan mengedepankan student experience bagi kalangan dewasa yang mau membuka peluang pengembangan diri dan karir yang lebih besar melalui penguasaan Bahasa Inggris,” jelas Yunita.
Dalam acara peluncuran Laporan Indeks Kecakapan Bahasa Inggris 2021, dokter sekaligus lulusan magister Harvard T.H. Chan School of Public Health, Nadhira Afifa, membagikan pandangannya terkait pentingnya penguasaan Bahasa Inggris bagi kalangan dewasa dan usia produktif dalam pengembangan pendidikan dan karir. Selain itu, ia juga turut membagikan kiat-kiat belajar Bahasa Inggris dari pengalaman pribadinya.
Laporan Indeks Kecakapan Bahasa Inggris 2021 selengkapnya dapat dilihat di tautan ini.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR