Pandemi Covid-19 memberi dampak yang signifikan terhadap industri pariwisata. Data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menunjukkan bahwa sepanjang 2020, jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia pada 2020 tercatat hanya 405.200 orang atau turun 75 persen di banding tahun sebelumnya.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktorat Jenderal Aplikasi dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Semuel Abrijani Pangerapan dalam acara penutupan Gerakan Menuju Smart City 2021, Selasa (14/12/2021).
“Banyak masyarakat kehilangan pendapatan mereka karena tutupnya destinasi wisata,” ungkap Semuel.
Adapun dampak ekonomi lebih serius dialami oleh masyarakat yang tinggal di wilayah dengan sumber pendapatan utama dari pariwisata.
Baca Juga: Xiaomi Bakal Luncurkan HP Lipat Mix Fold 2 dengan Teknologi Samsung
Oleh sebab itu, dalam Gerakan Menuju Smart City 2021, Kemenkominfo mengintegrasikan konsep smart city dengan pengembangan kawasan wisata.
Melalui gerakan tersebut, lanjutnya, Kemenkominfo memberikan bimbingan teknis terkait langkah-langkah adaptasi teknologi kepada kabupaten/kota di 10 Kawasan Pariwisata Prioritas Nasional dan Ibu Kota Negara Baru.
Sejalan dengan upaya pengembangan smart city, pemerintah juga terus mengoptimalkan pembangunan infrastruktur di sekitar area wisata. Pasalnya, penerapan smart city tidak akan terwujud apabila infrastruktur yang memadai tidak tersedia di kota/kabupaten yang menjadi sasaran.
Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kemenkominfo sekaligus Plt Direktur Jenderal Perangkat Pos dan Informatika (PPI) Ismail yang juga hadir sebagai pembicara menyatakan, Kemenkominfo menargetkan pembangunan infrastruktur digital 100 persen pada 2022.
Baca Juga: Penjualan Online Meningkat, Situs E-Commerce Perusahaan Retail Perlu Siapkan 5 Hal Ini
Pembangunan infrastruktur yang dimaksud antara lain pembangunan Base Transceiver Station (BTS), kabel fiber optik, dan regulasi operator.
Dengan percepatan pembangunan infrastruktur tersebut, diharapkan tidak ada lagi desa dan kabupaten/kota yang belum memiliki akses internet atau hanya menikmati koneksi internet 4G.
“Infrastruktur digital menjadi salah satu bagian penting untuk mewujudkan smart city. Untuk itu, Kemenkominfo tidak saja membuat regulasi, tapi juga menargetkan pembangunan cakupan 100 persen hingga tidak ada area yang terlewat,” tegas Ismail.
Sementara itu, dukungan serupa juga dilakukan oleh kementerian lainnya. Salah satunya oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Baca Juga: TikTok Bakal Bangun Restoran di AS Jual Makanan dan Minuman Viral
Hal tersebut dijelaskan dalam sesi talk show kedua “Pembangunan infrastruktur dasar dan amenitas di 10 Kawasan Pariwisata Prioritas Nasional”.
Rangkaian talk show dihadiri oleh Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Daerah (BPIW) Kementerian PUPR Rachman Arif Dinaputra, Executive Vice President Enjinering dan Teknologi PT PLN (persero) Zainal Arifin, dan Staf Khusus Menteri Perhubungan (Menhub) Wihana Kirana Jaya.
Kementerian PUPR, kata Arif, memiliki dua skema pembangunan. Skema pertama adalah pembangunan infrastruktur di lima kawasan superprioritas. Sementara, skema kedua adalah pembangunan di lima kawasan destinasi prioritas.
Pembangunan infrastruktur tersebut mencakup jembatan, pemeliharaan bangunan sekitar lokasi wisata, hingga ketersediaan sanitasi di sekitar wilayah pariwisata.
“Ada alasan kenapa dibuat dua skema. Tujuannya agar masing-masing area bisa dimaksimalkan pembangunannya. Kalau lima pertama sudah selesai, baru kita lanjutkan ke lima area berikutnya. Jadi terlihat perbedaannya,” ungkap Arif.
Baca Juga: Sambut Natal dan Tahun Baru, 3 Indonesia Siap Hadapi Lonjakan Data
Senada dengan Kementerian PUPR, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga menceritakan upaya pembangunan keduanya.
Zainal Arifin menyatakan bahwa PLN terus berupaya menjangkau berbagai sudut destinasi wisata prioritas agar dapat teraliri dengan listrik.
“Area prioritas hampir seluruhnya sudah teraliri listrik, tetapi kami tetap upayakan keandalan jaringan sehingga bisa terwujud zero downtime,” papar Zainal.
Selain memastikan aliran listrik, Zainal menyatakan bahwa PLN ikut mendukung prinsip yang dimiliki oleh masing-masing destinasi pariwisata. Misalnya, dengan mengganti sumber listrik dengan pembangkit tenaga surya untuk destinasi wisata yang menerapkan konsep green tourism.
Baca Juga: HP Oppo, Vivo, hingga Xiaomi Bakal Pakai Chip Mediatek Dimensity 9000
“Wakatobi mendukung konsep green tourism. Jadi pembangkit listrik tenaga diesel kami ganti menjadi pembangkit listrik tenaga surya,” lanjutnya.
Sementara itu, Wihana Kirana Jaya menyatakan bahwa Kemenhub saat ini terus mendukung terwujudnya infrastruktur inti seperti kelayakan bandara dan infrastruktur pendukung di area destinasi wisata.
“Kelayakan bandara dan infrastruktur di dalamnya masih jadi prioritas Kemenhub. Selain itu, kami juga mengupayakan kapal untuk penyeberangan, bus antarmoda, dan pelabuhan. Contohnya ada di daerah Danau Toba,” ujar Jaya.
Melalui berbagai dukungan tersebut, diharapkan adaptasi smart city di area wisata prioritas dapat terwujud, sehingga tidak hanya mampu menarik wisatawan lokal, tetapi juga dinikmati manfaatnya oleh masyarakat.
Penulis | : | Tim Konten |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR