COVID-19 dan Artificial Intelligence (AI) boleh didaulat sebagai “duet maut” di abad ini. Inovasi digital yang diakselerasi oleh pandemi COVID-19 telah menempatkan AI dan analytics tepat di sentra operasi bisnis berbagai organisasi.
Bagaimana prediksi tren AI tahun depan saat COVID-19 sudah semakin terkendali?
Ada sejumlah pelajaran penting yang dipetik para pemimpin bisnis dari krisis akibat pandemi COVID-19. Salah satunya adalah potensi data analytics dan Artificial Intelligence dalam menyiasati dampak pandemi, memulihkan bisnis, dan berinovasi.
Tak pelak krisis pun mempercepat adopsi AI dan analytics. Studi yang dilakukan PricewaterhouseCoopers (PwC) mengungkapkan bahwa 52 persen perusahaan di dunia mempercepat adopsi AI karena COVID-19. Sementara 86 persen CEO menyatakan bahwa AI menjadi teknologi mainstream di perusahaannya pada 2021.
Di 2021, peningkatan pemanfaatan AI di berbagai sektor bisnis menciptakan nilai bisnis sebesar US$2,9 triliun dan 6,2 miliar jam dari produktivitas pekerja. Kontribusi AI terhadap ekonomi global diperkirakan akan mencapai angka US$15,7 triliun pada tahun 2030.
Menurut hasil survei Walkme.com, Artificial Intelligence menjadi teknologi yang paling banyak diperbincangkan di jagat maya. “Dengan meluasnya AI, tidak heran jika AI menjadi salah satu teknologi yang paling banyak diperbincangkan saat ini. Coba kita ambil topik lain yang juga dibahas secara luas, misalnya The Great Resignation, dan tentu saja, ada kasus penggunaan AI yang terkait dengannya,” ujar Rafael Sweary, President & Co-Founder, Walkme.com menggambarkan semakin masifnya penetrasi AI di berbagai sektor bisnis bahkan sendi kehidupan kita.
Berikut adalah tren Artificial Intelligence di tahun 2022, terutama dalam kaitannya dengan bisnis yang kami rangkum dari beberapa sumber.
AI dan real-time video processing
Integrasi AI dalam pemrosesan video real time adalah salah satu tren teratas dalam tren bisnis 2022.
Pemrosesan video stream secara real time menghadirkan tantangan cara penanganan data pipeline secara efektif dan efisien. Bisnis memerlukan AI untuk model pre-trained neural network, software layer, dan infrastruktur cloud yang akan meningkatkan proses streaming secara real time.
Salah satu tren bisnis terkait integrasi AI di tahun 2022 adalah munculnya Generative AI. Cabang dari AI ini menggunakan algoritme AI dan machine learning untuk mempelajari konten atau objek dengan data yang ada, lalu menciptakan artefak yang sepenuhnya baru, orisinal, dan realistis. Contoh penerapan generative AI adalah aplikasi DeepFake.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR