Huawei bekerja sama dengan BISA AI Academy, Oudpro Indonesia, dan Pusat Kajian Ilmu Komputer UPN Veteran Jakarta menggelar program “AI Creation”.
Program yang dihadirkan sejak Agustus 2021 hingga Januari 2022 ini ditujukan untuk mahasiswa/i ini bertujuan mendorong mereka untuk mengasah keterampilan berwirausaha dalam menciptakan perusahaan rintisan berbasis teknologi (startup).
“Program ini bertujuan mencetak startup-startup digital berbasis AI dari Indonesia,” ujar Octaviano Pratama selaku CEO BISA AI Academy sekaligus ketua pelaksana AI Creation.
“Berkaca dari keberhasilan penyelenggaraan AI Creation angkatan pertama 2021, maka kami akan melanjutkan dengan AI Creation angkatan kedua yang akan dilaksanakan mulai bulan Februari 2022 berafiliasi dengan platform Kampus Merdeka,” Octaviano menambahkan.
Kampus Merdeka merupakan bagian dari kebijakan Merdeka Belajar oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia yang bertujuan meningkatkan kompetensi mahasiswa agar lebih siap dan relevan dengan kebutuhan zaman.
Menurut Octaviano, para mahasiswa aktif yang saat ini berada di semester 5 ke atas dapat mendaftarkan diri sebelum tanggal 14 Januari untuk dapat berpartisipasi di dalam program tersebut.
Program Huawei AI Creation ini juga merupakan bagian dari program besar bernama Huawei Cloud Spark yang diluncurkan sejak Agustus 2020 di Singapura.
Melalui program ini Huawei berkolaborasi dengan pemerintah, inkubator terkemuka dan perusahaan venture capital serta universitas membangun platform pendukung bagi munculnya perusahaan rintisan.
Saat ini lebih dari 40 perusahaan rintisan telah berpartisipasi dalam program AI Creation.
Program Spark ini telah menginvestasikan lebih dari $100 juta dolar Amerika untuk tiga tahun dan menyediakan dukungan komprehensif bagi ekosistem startup dan menciptakan nilai baru bagi para startup.
Program AI Creation ini diawali dengan seleksi proposal ide startup berbasis AI, di mana mahasiswa membentuk tim untuk membangun startup digital mereka.
Hasil dari seleksi ide, dipilih 30 besar startup yang akan diberikan fasilitas membangun startup digital dari segi pengembangan teknologi dan kecerdasan artifisial (Hacker), desain dan produk (Hipster), serta bisnis dan manajemen (Hustler).
Selama 3 bulan, para peserta akan ditantang untuk membangun sendiri produk startup mereka, brand beserta teknologi yang akan dipergunakan di bawah bimbingan dan arahan dari para pakar dan praktisi yang terlibat dalam program ini.
Peserta juga akan dibekali dengan wawasan industri, pengembangan aplikasi, dan bisnis melalui lebih dari 50 webinar melalui Tampil ID (tampil.id). Peserta juga diberikan fasilitas Huawei Cloud secara gratis.
Saat ini, 10 startup finalis AI Creation yang telah diseleksi dari angkatan pertama tahun ini akan mempresentasikan masing-masing produk mereka di Huawei Exhibition Hall pada Januari 2022 dengan harapan menarik perhatian investor yang tertarik mendanai proyek rintisan mereka tersebut.
President Huawei Cloud Indonesia Jason Zhang menegaskan bahwa program ini merupakan wujud komitmen jangka panjang Huawei dalam mengakselerasi transformasi digital Indonesia, terutama dalam hal dukungan terhadap penguatan ekosistem digital dan pengembangan talenta digital.
“Di bawah payung komitmen besar I Do, Huawei sekarang ini memiliki target menyiapkan 100 ribu talenta digital hingga 2024 sebagai salah satu sumbangsih untuk menyiapkan SDM yang terampil dan siap untuk mendukung laju pertumbuhan perusahaan rintisan digital di Indonesia,” ujar Jason.
Baca Juga: Tren Artificial Intelligence untuk Bisnis Tahun 2022
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR