Adapun kelima tawaran lain adalah AIR (antenna-integrated radio) 6428, Antenna 4602, Interleaved AIR 3218, serta mode Expanded Deep Sleep, dan Coverage Boost. Ericsson AIR 6428 merupakan radio massive MIMO dengan 64T/R branch, bandwidth 400 MHz, dan bobot 25 kg. Ericsson menambahkan AIR 6428 ditujukan untuk pita menengah (mid-band) serta mudah dibawa oleh satu orang dan mudah diinstal.
Ericsson Antenna 4602 merupakan antena multipita (multi-band). Ericsson menyebutkan Antenna 4602 memiliki ukuran ramping karena lebarnya hanya 39,8 cm, serta didesain untuk memiliki daya tahan terhadap beban angin yang paling baik. Ericsson Interleaved AIR 3218 adalah radio massive MIMO yang interleaved. Ericsson mengeklaim Interleaved AIR 3218 merupakan yang terdepan di industri untuk bobot dan ukuran tinggi. Ericsson Interleaved AIR 3218 memiliki bobot 40 kg dan tinggi 1,5 m plus 32T/R branch.
Sementara, peranti lunak mode Expanded Deep Sleep untuk portofolio radio dan massive MIMO baru, memungkinkan konsumi daya ditekan sampai 70% per radio dibandingkan sebelumnya tatkala lalu lintas data rendah. Adapun peranti lunak Coverage Boost adalah peranti lunak 5G carrier aggregation yang bisa memberikan jangkauan lebih luas 60% untuk TDD (time division duplex) pita menengah dibandingkan konektivitas ganda.
Seperti telah disebutkan, portofolio baru Ericsson yang disampaikan juga bisa memberikan peningkatan kapasitas yang sangat signifikan. Ericsson mengeklaim peningkatannya bisa sampai sepuluh kali lipat bila dibandingkan sebelumnya.
Kombinasi kapasitas yang lebih baik, komsumsi daya yang lebih rendah, instalasi yang mudah, dan konsumsi tempat yang relatif tidak banyak; membuat portofolio baru Ericsson tersebut bisa membantu operator telekomunikasi seluler di tanah air untuk memperluas jaringan 5G-nya maupun meluncurkan jaringan 5G-nya, serta melakukannya secara lebih ramah lingkungan.
Di Indonesia sendiri sejumlah operator telekomunikasi seluler telah menawarkan layanan 5G. Namun, areanya masih sangat terbatas, begitu pula spektrumnya. Beberapa waktu lalu, Ericsson pun menyampakan keyakinannya bahwa bila nanti alokasi spektrum frekuensi sudah makin banyak, baru 5G akan berkembang lebih cepat di Indonesia.
Dibandingkan 4G, 5G memang menawarkan aneka keunggulan, seperti yang InfoKomputer tuliskan di sini. Dengan berbagai keunggulannya, 5G dipercaya pula bisa mendorong perekonomian Indonesia.
“XL Axiata selalu berusaha memberikan pengalaman pelanggan terbaik untuk memenuhi permintaan layanan data yang terus meningkat, melalui penerapan teknologi baru dan inisiatif jaringan lain. Kami memelopori penggunaan teknologi radio pita ganda generasi pertama Ericsson sejak 2019. Dengan peluncuran radio 4T4R pita ganda baru, kami berharap inovasi ini terus membantu kami memaksimalkan pengalaman pengguna dengan efisiensi energi dan keunggulan operasional lebih baik,” pungkas Gede Darmayusa (Direktur dan Chief Technology Officer PT XL Axiata).
KOMENTAR