Startup Solos resmi meluncur di tanah air. Solos merupakan startup yang menghadirkan platform e-commerce yang membantu solopreneur (solo-entrepreneur) dan freelancer menjual layanan mereka dengan cepat dan mudah secara online.
Dibangun oleh pemuda asal Medan yang pernah memenangkan penghargaan Telkomsel NextDev Summit untuk entrepreneurship dan solusi digital, Ricky Willianto, Solos memiliki visi untuk memberdayakan setiap orang untuk melakukan pekerjaan yang mereka sukai dengan cara yang berkelanjutan secara finansial.
Solos menghadirkan 3 solusi utama yaitu sebagai portfolio builder, online shop for service, dan payment solutions for service sellers.
Solusi ini diciptakan untuk mewujudkan misi Solos membantu freelancer dan solopreneur menemukan klien baru dengan cepat.
“Solos diciptakan untuk membantu mereka mempersingkat waktu yang diperlukan untuk menyepakati transaksi, yang pada akhirnya menghasilkan lebih banyak pendapatan. Kami ingin meningkatkan pendapatan bagi para profesional Asia dari $20 per hari menjadi $20 per jam,” ujar Ricky Willianto, CEO dari Solos.
Ricky mengeklaim bahwa solos saat ini merupakan platform e-commerce layanan jasa yang paling komprehensif dan unggul di antara kompetitor sejenis di Indonesia.
Solos menjawab tantangan yang selama ini dihadapi pelaku freelancing hadapi ketika menggunakan platform sejenis, seperti biaya administrasi/bagi hasil yang mahal, komunikasi dengan klien yang dibatasi pada satu platform tertentu, dan skema pembayaran yang terbatas.
Solos dilengkapi dengan teknologi yang memudahkan para freelancer untuk membangun website dan toko online, dengan tampilan depan (storefront) yang menarik dan memungkinkan para freelancer untuk memamerkan karya dan jasa mereka secara online dan kredibel.
Sehingga, freelancers tidak perlu lagi membuat website terpisah atau mencantumkan Linktree atau tool sejenis yang berisikan tautan website, portfolio, nomor telepon, email, dan sosial media mereka karena Solos menghadirkan seluruh fungsi tersebut dalam satu tempat.
Solos juga didukung dengan teknologi di belakang layar (back-end) yang membantu pengaturan proyek freelance dengan lebih mudah dan teratur, mulai dari project management, chat, tagihan, hingga sistem pembayaran.
Selain itu Solos memberi kebebasan dan keleluasaan bagi para freelancer untuk menentukan cara bekerja dengan klien, kebebasan komunikasi langsung dengan klien, serta bebas menentukan cara pembayaran dengan klien.
“Berbeda dengan platform pencarian layanan freelance lainnya yang membatasi cara komunikasi dan skema pembayaran antara klien dengan freelancer, Solos memberi kebebasan bagi freelancer dan solopreneur untuk menawarkan layanan jasa mereka secara langsung kepada klien dengan platform komunikasi dan skema pembayaran yang bisa mereka tentukan sendiri,” ungkap Ricky.
Berbasis di Bali
Dijelaskan Ricky, saat ini Solos fokus pada pertumbuhan di Indonesia dan perusahaan ini berbasis di Bali.
“Kami saat ini berbasis di Bali karena kami percaya Bali adalah pusat bisnis yang tepat untuk freelancer, solopreneur, dan digital nomads,” jelas Ricky.
Bali adalah pusat bagi para digital nomads (orang yang bisa bekerja di manapun). Menurut Ricky, ada banyak dari target pengguna Solos berada di Bali karena mereka ingin memiliki gaya hidup yang seimbang. Mereka pergi berselancar dan melakukan yoga di pagi hari, membangun bisnis mereka di siang hari, dan kemudian memiliki kehidupan sosial yang hebat di malam hari.
“Selain itu, Bali adalah kota berskala internasional yang menarik minat orang-orang dari berbagai negara. Kami pikir Bali akan memungkinkan kami untuk membangun komunitas global, namun juga masih memungkinkan kami untuk mempertahankan identitas kami sebagai bangsa Indonesia. Fakta unik, Solos adalah kata jamak untuk solo - yang mengacu pada beberapa solopreneur yang bekerja bersama. Esensi gotong royong ini berpusat pada keragaman, membangun komunitas, dan bekerja sama. Bagi kami, Bali mewakili semua hal di atas,” jelas Ricky.
Lebih lanjut, Ricky mengungkapkan Solos mengalami pertumbuhan eksponensial dalam jumlah pengguna sejak pertama kali dioperasikan.
“Solos juga memiliki daya tarik global dan telah menerima minat dari freelancers dan solopreneurs dari Filipina, Australia, India, AS, dan pasar lain secara global. Solos saat ini tengah mengumpulkan seed round dari investor di Asia Tenggara dan Eropa,” tuturnya.
Sejauh ini Solos memiliki beberapa angel investor dari perusahaan seperti Microsoft, HSBC, JP Morgan, dan Blackberry.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Website Cek Ongkir, Mana Pilihan Favorit Anda?
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR