Di kawasan Asia Pasifik, karena aplikasi real-time yang lebih modern dibangun untuk melibatkan pelanggan (aplikasi ritel seluler, layanan streaming dengan rekomendasi yang dipersonalisasi, pemesanan makanan dan minuman, deteksi penipuan saat itu juga, dan transaksi mata uang kripto), perusahaan mengandalkan database NoSQL untuk mendapat real-time insight secara cepat dan gesit dengan model pembiayaan pay-as-you-grow yang secara signifikan mampu menekan biaya total kepemilikan atau Total Cost of Ownership (TCO).
Perusahaan-perusahaan yang menggunakan Big Data, atau industri-industri non-tradisional yang berkembang pesat seperti gaming, e-commerce, dan fintech, memilih NoSQL sebagai jawaban untuk mempercepat inovasi dan peluncuran produk atau layanannya ke pasar. Tujuan bisnis lainnya juga termasuk antara lain: membangun aplikasi yang mobile-first dan real-time, menurunkan TCO, memperoleh real-time insight untuk meningkatkan pengalaman pelanggan, kemudahan integrasi dengan teknologi yang ada maupun yang baru untuk membuat data tersedia bagi seluruh ekosistem data, termasuk data lake dan gudang data, serta mampu meningkatkan kinerja, efisiensi, dan stabilitas.
Tingginya kinerja cloud Database-As-A-Service (DBaaS) adalah solusi sempurna bagi skalabilitas, kinerja, ketersediaan, produktivitas pengembang, kesederhanaan operasional, dan pengurangan TCO besar-besaran. Namun, apakah perusahaan memiliki keterampilan dan dukungan dari para pengambil keputusan untuk beralih?
Apa yang harus dipertimbangkan saat memilih database NoSQL
Tidak diragukan lagi, database NoSQL sangat disruptif, terutama dalam dunia database relasional. Adalah lumrah jika ingin mempertahankan status quo, keinginan bawaan untuk melakukan hal-hal dengan cara lama yang telah dilakukan sebelumnya. Namun tanpa adanya perubahan, tidak mungkin ada inovasi. Dengan memberikan gambaran yang jelas tentang apa yang ingin dicapai oleh suatu organisasi sebenarnya adalah langkah awal untuk kesuksesan dalam penggunaan NoSQL.
Tanyakan kepada setiap perusahaan rintisan, dan mereka akan memberi tahu Anda – entitas yang gesit ini 'lahir di cloud' – beberapa spesifikasi yang dibutuhkan seperti skala, kinerja, kelincahan, dan TCO adalah hal yang tidak mungkin diberikan oleh teknologi Relational Database Management System (DBMS). Kategori pengguna ini bukan hanya UKM yang sedang berinovasi, tetapi termasuk Unicorn global (perusahaan dengan valuasi lebih dari US$1 miliar) yang tumbuh dengan pesat.
Deb Dutta mengatakan selain memahami gangguan dari penggunaan dan perubahan yang dibawa oleh teknologi baru, mengidentifikasi arsitek kunci dan pimpinan teknis yang dapat membantu membentuk proses baru dan membuat organisasi mereka ikut serta sangatlah penting.
"Pengembang adalah kunci sukses dengan NoSQL karena mereka adalah penggerak aplikasi baru dengan pertumbuhan yang tinggi. Memberi mereka API untuk membuat alat pengembang yang mereka sukai untuk terhubung dengan database NoSQL sangatlah penting," pungkasnya.
5 alasan NoSQL sangat penting untuk kecepatan dan inovasi
Dengan aplikasi yang menuntut volume data yang besar dan kemampuan speed-to-market, database NoSQL seperti database open-source Apache Cassandra menawarkan skala, throughput, fleksibilitas, efisiensi, dan ketersediaan untuk mengikuti kecepatan dan skala inovasi. Berikut adalah lima alasan kuat untuk bermigrasi ke database NoSQL seperti Cassandra.
Alasan #1: Cassandra tanpa server (serverless) mengurangi biaya sebesar 75%
Penyimpanan data dengan metode terdahulu tidak hanya mahal untuk dikelola, tetapi juga sulit untuk diukur, dipelihara, dan diperbarui bagi operator. Sistem lama dapat menambah biaya kepemilikan yang tinggi karena infrastruktur, dukungan, dan peningkatan untuk sistem lama menghabiskan biaya yang jauh lebih besar daripada berinvestasi dalam perangkat lunak yang baru.
Pindah ke cloud dengan 'layanan terkelola' menghilangkan biaya pengadaan pemeliharaan dan peningkatan infrastruktur. Sebaliknya, Anda hanya akan membayar untuk apa yang telah Anda konsumsi, yang pada akhirnya mengurangi total biaya kepemilikan (TCO).
Dengan membantu perusahaan menyiapkan aplikasi mereka tersedia di pasar lebih cepat dengan biaya yang jauh lebih rendah, Cassandra telah terbukti mengurangi total biaya kepemilikan sebesar 75% selama 3 tahun, menurut laporan GigaOm. Manfaat lainnya termasuk: 95% mengurangi biaya staf, tingkat kerumitan 3 kali lebih sedikit, dan 44% biaya infrastruktur yang lebih rendah.
KOMENTAR