Mengapa solusi replikasi data? Saat ini, setiap industri harus bekerja sama membentuk ekosistem, misalnya PT KAI bekerja sama dengan merchant untuk penjualan tiket, perbankan, antarmoda, dan sebagainya. “Sehingga terjadilah data sharing dan data access. Kita membutuhkan replikasi data karena kita butuh untuk sharing,” ujar Jip Ivan Sutanto, Director Enterprise Application Services Business, PT Multipolar Technology Tbk.
Di ajang Tech Gathering yang mengusung tema “How to Improve Customer Experience with Smart Data Replication”, PT Multipolar Technology Tbk. menawarkan solusi IBM InfoSphere Data Replication (IIDR)/ Change Data Capture (CDC).
Solusi ini mendukung penerapan real time data analytics karena memilik kemampuan meng-capture perubahan pada database saat perubahan itu berlangsung, dan menghantarkannya ke destinasi replikasi.
Yang menarik, solusi ini juga menjanjikan dampak minimal terhadap sistem production, menjamin integritas data, mendukung replikasi multi platform (database, OS, dan platform hardware).
Deny Sutani, Head of Section, PT Multipolar Technology Tbk., menjelaskan, secara arsitektur IIDR terdiri atas beberapa komponen, di antaranya management console, access server, dan agent. Dan ada jenis replikasi yang dapat dilakuan solusi ini, yaitu continuous mirroring, periodic mirroring, dan refresh.
Tidak semua perusahaan akan membutuhkan replikasi data. Deny menjelaskan beberapa kondisi yang membuat perusahaan butuh replikasi data, seperti membutuhkan near real time reporting atau data warehouse; akan melakukan migrasi data dengan RDBMS/OS yang berbeda; membutuhkan solusi replikasi yang berdampak minimal terhadap produksi; membutuhkan replikasi untuk subset data tertentu; dan membutuhkan transformasi data on the fly.
Tak ketinggalan, Deny juga memaparkan beberapa use case dari IBM InfoSphere Data Replication yang telah dilakukan oleh Multipolar Technology. Satu bank BUMN menggunakan solusi ini untuk mencegah operation user mengakses langsung data di production dan mengurangi workload.
Sementara sebuah bank syariah BUMN memanfaatkan solusi ini untuk mirroring data pada waktu tertentu. “Dengan solusi ini, bank syariah BUMN inin dapat mengurangi down time proses mirroring dari 4 jam menjadi 10 - 30 menit,” pungkasnya.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR