Pahlevy melanjutkan, berbagai macam serangan siber bisa terjadi karena kelalaian user atau sistem yang tidak terproteksi dengan baik. Komputer dan laptop untuk WFH harus dipastikan memiliki berbagai tools keamanan, seperti antivirus dan password manager. Karyawan juga wajib berhati-hati terutama jika harus menghubungkan laptop dengan Wi-Fi publik.
“Ketika terkoneksi dengan Wi-Fi publik, pastikan tidak memasukkan data credentials perusahaan, tidak membuka data penting perusahaan, dan tidak mengakses mobile banking. Pastikan juga antivirus dan semua aplikasi selalu up to date, kemudian simpan password menggunakan password manager. Kunci laptop ketika sedang tidak digunakan, gunakan VPN kantor untuk browsing, dan webcam slider untuk meminimalisir impact dari security threat. Jika mengalami security breach, segera laporkan insiden tersebut ke tim IT atau Cyber Security terkait,” pesan Pahlevy.
Di tengah situasi pandemi yang semakin membaik, Niagahoster tetap memberikan kebebasan bagi karyawan untuk bekerja secara remote atau bekerja dari kantor dengan sistem hybrid working yang diterapkan sejak Juni 2022.
“Secara prinsip, mengambil langkah ini bukan kebijakan yang terlalu sulit diambil. Karena salah satu budaya Niagahoster, yaitu freedom and responsibility, memastikan setiap Hoster Rangers bisa bertanggung jawab terhadap kebebasan bekerja yang diberikan,” ujar Ayunda Zikrina, Head of Brand and Communication Team Niagahoster.
Tanggung jawab tersebut termasuk untuk selalu memonitor dan menerapkan protokol keamanan dari perusahaan dengan tepat agar pekerjaan berjalan lancar. Kesadaran atas keamanan siber harus terus ditingkatkan dengan edukasi diri sendiri dan lebih berhati-hati.
KOMENTAR