Matrix NAP Info resmi meluncurkan fasilitas data center (pusat data) ramah lingkungan pertama di Indonesia yakni Phase II Matrix Data Center (MDC)-JK3, di Plaza Kuningan, Jakarta.
Data center ini telah resmi beroperasi dan siap melayani pasar dengan jumlah rak server Phase II sebanyak 60 rak.
“Kami dengan bangga mempersembahkan Matrix Data Center (MDC) JK3 yang mengadopsi teknologi ramah lingkungan Huawei dan memungkinkan kami untuk membangun data center yang ramah lingkungan dan minim emisi karbon sembari terus mendukung pengembangan ekonomi digital di Indonesia. Kami juga merasa terhormat atas kepercayaan yang diberikan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang telah memilih MDC JK3 sebagai mitra strategis pertama untuk menyelenggarakan APJII Super MMR & IIX Super Node,” kata Thomas Dragono, Managing Director Matrix NAP Info.
Thomas menambahkan bahwa, melalui MDC-JK3, Matrix NAP Info akan mampu memfasilitasi lebih dari 780 anggota APJII dalam menyediakan layanan yang lebih stabil, lebih kuat dan lebih dapat diandalkan.
Matrix NAP Info sendiri berkomitmen untuk meningkatkan konektivitas internet di Indonesia dengan memenuhi kebutuhan infrastruktur TI sebagai bagian dari Peta Jalan Digital Indonesia untuk tahun 2021-2024.
Andy Liu, CEO Digital Power, Huawei Indonesia, menegaskan, “Terdapat sejumlah tantangan dalam konstruksi data center tradisional, dengan lebih dari 2,0 efisiensi penggunaan daya tinggi (PUE), efisiensi penggunaan ruang yang rendah, waktu konstruksi yang lama dan O&M yang kompleks. Kami bangga dapat menjadi bagian dari pembangunan data center ini, bersama dengan Matrix NAP Info, dengan menggabungkan teknologi kami untuk membantu Indonesia membangun data center yang lebih hijau, lebih cepat dan lebih cerdas sebagai landasan guna mendukung Green Digital Indonesia.”
Proyek ini dilaksanakan dengan mengadopsi solusi terbaru dari Huawei, yakni Smart Modular Data Center Solution, guna mewujudkan Pusat Data yang Lebih Berkelanjutan, Andal, Cerdas dan Lebih Sederhana.
Pertama, Berkelanjutan. Data center didesain lorong terkurung (confined) dengan catu daya dan sistem pendingin yang efisien, mengurangi konsumsi energi lebih dari 25% dibandingkan dengan solusi tradisional.
Kedua, Andal. Desain Uptime Tier III, UPS redundant 2N, sistem pendingin redundant N+1, baterai litium sel pengaman LFP, sistem pemadam kebakaran baterai tingkat kabinet, tanpa risiko kebakaran baterai, dengan tingkat keandalan sampai dengan 99,999%.
Ketiga, Cerdas. Deteksi real-time suhu dan kelembaban, kebocoran air, UPS, baterai dan parameter operasional sistem pengatur suhu udara (air-conditioning). Pengunggahan alarm secara real-time, serta pelaporan dan penanganan kesalahan urutan kerja secara real-time, guna memastikan keamanan peralatan penyewa.
Terakhir, Lebih Sederhana. Teknologi UPS Modular dan DC Modular, yang dapat diinstal dengan cepat dalam waktu 3 bulan, serta dengan pemeliharaan dan penggantian bagian rusak yang hanya memakan waktu 10 menit di tempat.
Baca Juga: Schneider Electric University Hadir untuk Atasi Kekurangan Tenaga Kerja di Data Center
Baca Juga: Infobip Resmi Luncurkan Data Center Bernama ID1 di Indonesia
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR