“Rata-rata, perusahaan perbankan masih memanfaatkan teknologi yang sama dengan 20-30 tahun lalu. Ini karena system core banking lebih mengutamakan skalabilitas dan performa. Itu salah satu keunggulan yang kami tawarkan melalui IBM Power10,” kata Dedi.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh institusi Information Technology Industry Council (ITIC), IBM meraih posisi sebagai perangkat dengan risiko unplanned downtime paling rendah selama 13 kali survei berturut-turut.
Baca Juga: Inilah Saran IBM Indonesia dalam Mengoptimalkan Adopsi Cloud
Sebagai perangkat teranyar IBM, IBM Power10 membawa sejumlah fitur yang telah ditingkatkan, seperti performa dengan kecepatan 4 kali lebih cepat untuk setiap core dari generasi sebelumnya dan sistem memory encryption yang aman serta transparan.
Kembali diungkapkan oleh Lindra, IBM Power10 dirancang untuk memenuhi dua kebutuhan esensial perusahaan, yakni business continuity dan cyber security.
“Business continuity itu, jika terjadi data error atau disaster, bisnis tetap bisa berjalan tanpa hambatan. Kemampuan itu digabungkan dengan sistem keamanan IBM yang dapat mengenkripsi data sejak dini dan dilengkapi fitur quantum-safe crypto,” kata Lindra.
Perangkat IBM Power10 pun dapat digunakan untuk mengakomodasi infrastruktur digital yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan, baik public cloud maupun on-premises.
Tak hanya itu, IBM juga terus melakukan inovasi setiap 3-4 tahun sekali sehingga seluruh perangkat yang terintegrasi dengan IBM Power10 selalu up-to-date mengikuti perkembangan teknologi mutakhir.
Untuk mengetahui spesifikasi teknis IBM Power10 secara lebih rinci, Anda dapat mengunjungi tautan ini.
Penulis | : | Yussy Maulia |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR