Desain interior mungkin bukan hal pertama yang akan kita asosiasikan dengan contoh artificial intelligence. Namun potensi pemanfaatan artificial intelligence (AI) di bidang ini pun sama besarnya dengan di bidang lain.
Terbayangkah sebelumnya bahwa sebelum bepergian kita bisa memperkirakan jarak tempuh dan menghindari kemacetan ke suatu tempat? Pernahkah kita membayangkan, aplikasi bisa membantu mencarikan pasangan atau kita menyuruh aplikasi melakukan sesuatu? Ya, hal-hal itu kini dimungkinkan dengan hadirnya berbagai contoh artificial intelligence.
Contoh artificial intelligence pun kini sudah merambah ke bidang desain interior. Manfaat penggunaan teknologi AI di bidang ini dijanjikan dapat dirasakan baik oleh para desainer atau firma layanan interior design dan kliennya.
Baca juga: Apa Itu Teknologi Artificial Intelligence?
Di sisi desainer, pemanfaatan AI dapat memangkas waktu, sumber daya dan pekerjaan-pekerjaan manual yang dibutuhkan dalam proses mendesain. Seorang desainer interior yang bekerja untuk Superlab, Niklas Madsen, mengatakan bahwa dalam mengerjakan proyek desain interior, para desainer kerap terlalu sibuk dengan urusan-urusan teknis sehingga lupa dengan aspek manusia. Padahal manusia lah yang akan menempati ruangan yang mereka desain.
“Sehingga kami berpikir, dengan algoritme dan data yang baik, artificial intelligence dapat melakukan bagian dari pekerjaan kami yang ‘membosankan’, sehingga kami, para desainer interior dapat menghabiskan lebih banyak waktu pada hal-hal estetis, sisi manusia, dan soft value dari proyek desain,”ujarnya seperti dikutip dari analyticsteps.com.
Menurut CEO Work & People Analyltics, Elco Voogd, otomatisasi proses desain, mulai dari mengumpulkan kebutuhan pelanggan sampai mendesain, akan membuat proses ini lima kali lebih cepat, lebih cerdas, dan lebih murah.
Baca juga: Contoh Artificial Intelligence untuk Perawatan Kesehatan Mental?
Sementara bagi konsumen, selain mempercepat ketersediaan desain, kehadiran AI akan mendemokratisasi kemampuan desain interior yang selama ini hanya menjadi ranah para profesional.
Aplikasi 3-D modeling dan rendering memang bisa membantu perencanaan tata letak ruangan dan penempatan mebel. Namun banyak dari software ini dikembangkan khusus untuk para profesional di bidang desain dengan kurva belajar yang curam.
Di sini, artificial intelligence dapat berperan. Contohnya seperti yang dikerjakan oleh startup Boom Interactive, yaitu menyederhanakan proses desain interior dengan automasi dengan aplikasi Bubbles. Startup yang berbasis di Salt Lake City, AS ini menggunakan AI untuk membaca floor plan dan menciptakan digital twin dari ruangan yang akan didesain. Setelah “kembaran” ruangan ini tercipta, pengguna dapat melakukan penyesuaian dengan misalnya menambahkan pintu, menghapus tembok, dan menaruh mebel.
CEO & Co-founder Boom, Timber Barker mengatakan pengguna aplikasi Bubbles akan merasakan pengalaman mendesain interior seperti bermain gim The Sims. Seperti dikutip dari inc.com, Barker mengatakan, prioritas utamanya adalah membuat user interface yang langsung dapat dibaca para ahli desain dan teknologibahwa membuat antarmuka pengguna yang langsung dapat dibaca oleh para ahli desain dan teknologi, serta membuat sistem yang bernuansa “video game”.
"Kami memungkinkan orang banyak menciptakan salinan digital dari rumah dan apartemen mereka yang sebenarnya, sehingga kami juga memungkinkan siapa saja untuk membangun dan berbagi metaverse pribadinya,”ucapnya.
Dengan teknologi augmented reality, pengguna aplikasi Bubbles bahkan dapat berjalan-jalan di kembaran digital dari rumah/ruangan miliknya dengan menggunakan ponsel.
Baca juga: Nih, Deretan Inovasi L'Oréal Beauty Tech, Ada Contoh Artificial Intelligence
Contoh artificial intelligence lainnya di bidang desain interior datang dari Fülhaus. Perusahaan furnishing asal Montreal, Kanada ini mengembangkan model AI yang dinamai Ludwig untuk memudahkan proses mencari dan sourcing mebel dan dekor.
Aplikasi ini dapat menganalisis gambar sebuah ruangan dan kemudian menyajikan paket mebel yang cocok dengan ruangan tersebut. Algoritme Ludwig dapat merekomendasikan kombinasi mebel yang berasal dari 300 perusahaan pemasok mebel. Ludwig juga dapat mengambil inspirasi dari berbagai jenis gambar, mulai dari tata letak ruang kantor hingga foto seekor flamingo. Aplikasi ini akan memberikan saran paket mebel yang sesuai dengan estetik foto.
Selain aplikasi-aplikasi khusus untuk desain, kita juga dapat memanfaatkan image generator berbasis artificial intelligence, seperti DALL-E, Midjourney, Stable Diffusion, Crayon, dan TikTok. Dalam kaitannya dengan interior desain, model-model AI semacam ini bisa dimanfaatkan ketika kita ingin mendesain tapi tidak punya ide. Untuk menghasilkan gambar, pengguna cukup memasukkan teks yang mendeksripsikan gambar ruangan/rumah yang kita inginkan.
Ada pula tool desain berbasis AI, seperti interior.ai yang menyediakan preset desain interior yang siap pakai. Tool ini juga bisa membuatkan desain berdasarkan foto ruangan yang kita unggah. Kita bisa atur mode dan gaya ruangan sesuai keinginan kita.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR