Meta akan melakukan PHK besar-besaran ribuan pekerjanya mulai Rabu pada 9 November.
The Wall Street Journal melaporkan jumlah korban PHK Meta bakal lebih banyak dibanding Twitter yang hanya 7.500 karyawan.
Chief product officer Meta Chris Cox telah memperingatkan karyawan bahwa Meta telah memasuki masa-masa genting dan menuntut karyawan harus memaksimalkan kinerjanya di lingkungan yang pertumbuhannya lambat.
Hal senada dikatakan CEO Meta Mark Zuckerberg dalam sesi tanya jawab internal. "Mungkin ada banyak orang di perusahaan yang seharusnya tidak berada di sini," katanya seperti dikutip The Verge.
Meta juga telah menghentikan merektrut karyawan baru pada September dan menegaskan perusahaan akan berhemat dalam beberapa waktu.
"Pada 2023, kami akan memfokuskan investasi kami pada sejumlah kecil area pertumbuhan prioritas tinggi,” kata Mark Zuckerberg.
“Jadi itu berarti beberapa tim akan tumbuh secara berarti, tetapi sebagian besar tim lain akan tetap datar atau menyusut selama tahun depan. Secara agregat, kami berharap untuk mengakhiri 2023 dengan ukuran yang kira-kira sama, atau bahkan organisasi yang sedikit lebih kecil dari kami saat ini," ujarnya.
Facebook memiliki lebih banyak pengguna aktif daripada sebelumnya, investor masih khawatir tentang taruhan mahal perusahaan pada metaverse.
PHK Besar-besaran Twitter
Pemilik Baru Twitter Elon Musk mengakui telah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap ribuan karyawannya di Twitter karena Twitter merugi lebih dari 4 juta dolar AS atau setara Rp62,952 miliar per hari (kurs Rp 15.738 per dolar AS).
"Mengenai PHK, itu karena perusahaan merugi lebih dari 4 juta dolar AS per hari. Semua orang yang keluar ditawari tiga bulan pesangon. 50 persen lebih banyak dari yang diwajibkan secara hukum," kata Elon seperti dikutip dari Fox Business.
Source | : | The Verge |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR