Penyedia layanan hiburan streaming Netflix memperkenalkan fitur pengaturan bahasa yang memungkinkan pengguna menelusuri tayangan dalam berbagai bahasa.
“Jika Anda senang menonton tayangan berbahasa asing namun khawatir kurang memahami bahasa yang digunakan, telusuri lebih lanjut pilihan tayangan yang tersedia menurut bahasa,” kata Netflix dalam siaran resmi.
Pengguna dapat memilih film atau serial yang tersedia dengan alih suara atau subtitle dalam Bahasa Indonesia. Selain untuk memudahkan memahami jalan cerita, kegunaan lain dari fitur ini adalah untuk mempelajari bahasa asing sambil menonton tayangan favorit.
Netflix juga menyediakan subtitle di setiap tayangannya, terutama yang menggunakan bahasa asing seperti “The Crown” atau “Little Women” untuk semakin menunjang pengalaman menonton pengguna.
Fitur itu juga dapat diatur menurut pilihan tiap pengguna. Agar sesuai dengan kebutuhan penglihatan maupun keinginan pribadi, pengguna dapat mengubah warna dan ukuran teks yang tampil di layar. Cukup klik “Akun” dan pilih “Tampilan Subtitle” untuk mengganti warna, jenis huruf, latar belakang, hingga bayangan.
“Dengan berbagai fitur pengaturan bahasa yang dimiliki Netflix, Anda dapat mengeksplorasi lebih banyak tayangan berbahasa asing lain di luar yang biasa Anda tonton, mulai dari bahasa Prancis, Spanyol, Mandarin, hingga Thailand,” kata Netflix.
Banjir Iklan
Akhirnya Netflix akan memperkenalkan paket langganan terbaru mulai 3 November dengan harga yang lebih murah dibanding paket langganan reguler (bebas iklan).
Netflix mengeklaim bahwa paket ini dibuat "pro-konsumen" dan sudah menganalisa jeda istirahat yang pas dalam memasang iklan.
Paket iklan termurah atau Basic with Ads dibanderol 6,99 dolar AS atau Rp107.000 per bulan, lebih murah dibanding paket Basic sekitar Rp 120.000-an.
Negara-negara yang akan kebagian paket itu adalah Amerika Serikat (AS), Brasil, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Korea, Meksiko, Spanyol, dan Inggris. Namun harga yang ditetapkan perusahaan berbeda-beda di setiap negara.
Pelanggan akan mendapati total 4-5 menit iklan per jam selama menonton di Netflix. Durasi setiap iklannya berkisar antara 15-30 detik, dengan jadwal tayang sebelum dan sesudah konten diputar.
Selain itu, pelanggan Basic with Ads juga tidak dapat mengunduh konten sehingga harus menonton tayangan Netflix secara offline.
Kualitas konten video pun dibatasi hanya sampai 720 piksel atau resolusi HD seperti dikutip The Verge.
Netflix juga menggandeng Nielsen di AS untuk mengukur jumlah penonton dan menghimpun data peringkat bagi pengiklan.
Data tersebut diklaim Netflix tidak akan digunakan untuk memprofil pelanggan dengan tujuan iklan bertarget di luar platformnya.
Merugi
Pada April lalu, Netflix mengumumkan pihaknya kehilangan ratusan ribu pelanggan untuk pertama kalinya sepanjang lebih dari satu dekade.
Co-CEO Netflix Reed Hastings saat itu juga mengindikasikan bahwa Netflix akan mempertimbangkan opsi langganan murah dengan iklan. Padahal, selama bertahun-tahun Hastings menolak ide langganan dengan iklan.
Opsi langganan dengan iklan sendiri tidak hanya dicanangkan oleh Netflix. Beberapa perusahaan streaming video lainnya seperti Disney Plus dan HBO Max juga menyediakan opsi serupa.
Disney Plus akan meluncurkan opsi langganan beriklan pada Desember mendatang. Adapun HBO Max sudah merilis opsi tersebut seharga 10 dollar AS pada Juni 2021. DI HBO Max, opsi ini hadir tanpa dukungan unduh konten atau streaming berkualitas 4K.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR