Momen ini pun dimanfaatkan oleh para reseller online untuk mengambil keuntungan dengan menawarkan produk yang harganya telah dinaikkan jauh di atas harga jual resmi konsol game.
Kini, hampir dua tahun telah berlalu sejak dirilisnya konsol-konsol terbaru. Tampaknya, minat terhadap konsol dan game masih tetap kuat, dengan volume pencarian pada paruh pertama tahun 2022 menjadi 54% lebih tinggi dari periode yang sama pada tahun 2019.
Selain itu, kondisi pasokan yang belum membaik juga masih dimanfaatkan oleh penjual online untuk menawarkan harga konsol menjadi 57% lebih tinggi dari harga jual resmi.
Gamers Harus Membayar 95% Lebih Mahal untuk Mendapatkan Xbox Seri S
Perbedaan harga yang ditetapkan reseller terhadap beberapa jenis konsol game menunjukkan variasi harga yang signifikan, nilai ini mencerminkan durasi dari waktu perilisan, permintaan konsumen, dan kemampuan produsen untuk memenuhi permintaan tersebut.
Analisis iPrice menunjukkan bahwa saat ini, Microsoft Xbox Seri S menjadi konsol dengan kenaikan harga yang paling tinggi di Indonesia, yaitu mencapai 95%.
Tidak mengherankan, mengingat toko resmi Microsoft belum tersedia di wilayah ini sehingga konsumen harus mengandalkan reseller online untuk memenuhi permintaan mereka dari pasar lain.
Di posisi kedua, PlayStation 5 (“PS5”) mengikuti dengan kenaikan harga mencapai 38% untuk versi disc dan 71% untuk versi digital.
Konsol penerus PlayStation 4 (2013) ini, menjadi konsol Sony dengan antusiasme tertinggi jika dibandingkan dengan pendahulunya.
Lonjakan permintaan terhadap konsol ini masih terus berlanjut sejak produk ini dirilis hingga saat ini, bahkan pihak Sony menjelaskan bahwa situasi ini belum pernah terjadi sebelumnya.
Berbanding terbalik dengan PS5, Nintendo yang memiliki harga lebih terjangkau tersedia di platform e-commerce dengan kenaikan harga rata-rata hanya sebesar 45%.
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR