Area perubahan yang signifikan adalah kecepatan dari pemutakhiran atau upgrade. Bagi jaringan service provider tradisional, pemutakhiran dilakukan sekitar setiap enam bulan, dan hanya dilakukan setelah melakukan pengujian dengan sangat hati-hati dan teliti.
Dengan diperkenalkannya teknologi dan metode cloud-native yang baru, seperti continuous integration and continuous delivery (CI/CD), pemutakhiran kini bisa dilakukan setiap bulan atau bahkan setiap minggu.
Namun risiko dari pemutakhiran yang sering dilakukan adalah kegagalan sistem atau jaringan. Oleh karena itu, jadi proses di service provider harus lebih tangguh (resilient) dan mampu memulihkan ketersediaan dan keandalan jaringan.
Untuk menjaga ketersediaan dan keandalan yang tinggi, implementasi dan operasional jaringan secara berkesinambunganharus mengandalkan model yang deklaratif. Intinya, maksud dari jaringan tersebut ditulis dalam bentuk kode. Begitu digelar, jaringan tersebut kemudian mempertahankan dirinya sendiri agar tetap berada dalam keadaan deklaratif dan mengoreksi setiap penyimpangan pada konfigurasi. Dan pada akhirnya, jaringan service provider akan dapat diimplementasikan dan dioperasikan tanpa sentuhan fisik ke perangkat (zero-touch).
Strategi edge adalah syarat minimum
Komputasi edge akan mengubah setiap industri dalam sepuluh tahun mendatang, dan artificial intelligence (AI) adalah edge superpower.
Banyak perusahaan sedang berusaha mengakselerasi dan mewujudkan potensi AI dan 5G, menciptakan pabrik, toko, gudang yang lebih cerdas, toko, gudang, dan pada akhirnya, membangun rantai pasokan yang lebih visible, mengubah produksi seiring perubahan pada permintaan. Namun tidak ada edge tanpa konektivitas. Dengan demikian, peran service provider menjadi sangat penting.
Open source ada di belakang strategi ekspansi edge dan adalah dasar penting dalam inovasi digital. Industri akan mencari use case yang baru yang memiliki performa tinggi dan kuat, membutuhkan lebih sedikit daya, sekaligus menjaga footprint yang aman dan memiliki skalabilitas.
Dengan demikian, service provider perlu menjauhi solusi yang bisa disesuaikan, beralih ke pola yang kolaboratif, efisien dan bisa diulang, untuk mengembangkan edge industri. Open source mengakselerasi proses CI/CD, membantu provider menggelar kemampuan baru lebih awal dan lebih cepat.
Ekosistem mitra yang kuat juga penting. Kita tahu bahwa satu perusahaan tidak bisa jadi segalanya bagi pelanggan, dan mengeksplorasi solusi bersifat interoperable dengan para mitra memberikan ekosistem yang kuat bagi provider untuk memilih area-area yang memenuhi kebutuhan mereka dan masuk ke pasar dengan lebih cepat. Ekosistem juga akan memperkenalkan pilihan dan secara historis, dengan pilihan yang ada kita akan melihat keuntungan dalam biaya dan inovasi yang dibawanya. Investasi di sini sangat penting bagi kesuksesan industri dalam jangka panjang.
Ekspansi 5G harus berfokus pada industri dengan target suatu platform aplikasi sejati. Jaringan 5G yang efisien adalah yang sepenuhnya programmable dan dapat menyeimbangkan beban kerja berdasarkan permintaan jaringan. Menggabungkan AI dan 5G akan memberikan value yang tak tertandingi bagi enterprise, akan menciptakan use case dan revenue stream baru.
Bukan public atau private cloud, tapi open hybrid cloud
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR