Service provider seringkali dihadapkan dengan pilihan investasi yang berat. Dari mesin virtual (VNF), container (CNF), hingga lingkungan private dan public cloud, tidak ada keputusan yang hitam dan putih. Karena service provider menggunakan public cloud supaya tidak perlu membangun dan mengelola infrastruktur tradisional, mereka juga terpikat oleh kemampuan untuk menggelar layanan baru dengan lebih cepat dan lebih fleksibel. Service provider akan mengoperasikan mesin virtual dan container untuk jangka waktu panjang dan kita semua harus ingat bahwa transisi ini tidak pernah terjadi sekaligus.
Dalam sesi dengan Telefonica, kami mendiskusikan hal ini. Telefonica bermitra dengan semua provider cloud utama, memindahkan fungsi-fungsi tertentu ke pubic cloud, tergantung pada kebutuhan performa, kepatuhan terhadap peraturan, dan feasibility ekonomi untuk setiap penggunaannya. Telefonica berusaha meraih sebuah cloud continuum yang menggabungkan teknologi, infrastruktur, dan layanan private dan public cloud. Dalam proses ini kita membutuhkan provider cloud, serta perusahaan teknologi, seperti Red Hat, yang dengan teknologi dan metodologi yang tepat membantu mewujudkan pendekatan hybrid cloud ini.
Dengan Red Hat OpenStack Platform bekerja sama dengan Red Hat OpenShift, service provider memiliki satu cara terpadu untuk menggelar layanan dan aplikasi dalam setiap lingkungan cloud, dan rangkaian tool yang konsisten, baik untuk developer maupun tim operasional.
Inovasi didorong oleh teknologi dan budaya
Budaya bukan lagi hanya sekedar kata kunci dalam industri. Perusahaan di seluruh dunia menyadari bahwa budaya adalah raja dalam hal interaksi dengan karyawan, retensi, dan dalam meraih talenta baru yang beragam.
Selama masa pandemi COVID-19, ekspektasi tempat kerja berubah. Karyawan memiliki gaya kerja jarak jauh yang lebih fleksibel, tapi akan sulit untuk membangun budaya kerja yang positif karena kurangnya waktu tatap muka dengan tim. Namun hal ini bukan berarti kita mengharuskan semua orang kembali ke kantor. Tidak di Red Hat.
Mengapa membatasi organisasi di satu area geografis kalau Anda bisa menarik para profesional berbakat dari seluruh dunia? Alih-alih, kami melihat perusahaan menghabiskan lebih banyak waktu dan tenaga untuk memberikan karyawan peluang edukasi untuk pengembangan karier mereka. Kami juga melihat dorongan dalam memberikan tambahan pelatihan bagi manajer untuk meningkatkan soft skill yang akan memberdayakan karyawan dalam bekerja dan berkontribusi bagi perusahaan, tidak hanya dari perspektif keterampilan, tapi juga dari perspektif operasional.
Masa depan inovasi tidak bergantung hanya pada teknologi digital tapi juga pada karakter, seperti design thinking, agility, komunikasi terbuka, fleksibilitas, dan keberagaman. Bekerja dengan mitra yang memiliki pemikiran yang sama juga memungkinkan keberagaman yang lebih besar saat kita ingin memberikan lebih banyak inovasi dengan keunggulan kompetitif.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR