Chatbot artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan milik OpenAI ChatGPT menjadi produk IT paling sensasional awal tahun ini yang memberikan pengalamam baru kepada pengguna.
Tak hanya itu, ChatGPT menginspirasi para perusahaan raksasa teknologi seperti Google dan Baidu memperkenalkan layanan serupa. Popularitas chatbot berbasis artificial intelligence buatan OpenAI ChatGPT yang langsung meroket dan meledak di hati pengguna ukup membuat Google bangun dari tidurnya.
Google cukup khawatir dengan sepak terjang ChatGPT yang memiliki kemampuan lebih untuk menggantikan mesin pencari Google Search di masa depan. Karena itu, Google terus mengembangkan teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yang mampu menandingi ChatGPT.
Google akan segera memamerkan kebolehan chatbot AI Search untuk menantang eksistensi chat ChatGPT milik OpenAI yang lagi viral di masyarakat.
Chatbot berbasis artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan itu sukses merebut hati pengguna karena dapat memberikan informasi yang lebih mudah dipahami.
Bahkan, banyak pihak memprediksi ChatGPT bakal menggantikan peran mesin pencari Google Search dalam beberapa tahun ke depan.
Tentunya, ini menjadi ancaman serius bagi bisnis Google mengingat mesin pencari Google Search adalah pintu terbesar pemasukan iklan.
Laporan terbaru, CEO Sundar Pichai mengeluarkan status "kode merah" yang berarti perusahaan dalam kondisi genting dan meminta para teknisinya untuk mempercepat pengembangan AI.
Dalam pengembangannya, keunggulan Chatbot AI Search milik Google akan mencakup keamanan, akurasi, dan pemblokiran informasi yang salah.
Google akan memamerkan 20 produk berbasis artificial intelligence (AI) dan chatbot untuk mesin pencarinya pada konferensi Google I/O Mei 2023.
The New York Times membocorkan beberapa proyek artificial intelligence (AI) yang sedang dikembangkan Google yaitu alat pembuat gambar (image generation tool), aplikasi penguji purwarupa Test Kitchen versi AI, aplikasi edit video yang langsung dapat meringkas vidoe klip lainnya, fitur Shopping Try-on mirip dengan kepunyaan Amazon), kreator wallpaper untuk ponsel Pixel, dan alat berbasis AI yang dapat memudahkan pengembang untuk membuat aplikasi Android.
Pichai juga telah meminta pendiri Google Larry Page dan Sergey Brin untuk meninjau langsung proyek-proyek AI dan meminta masukan dari mereka seperti memastikan teknologi yang digerakkan AI itu adil dan etis seperti dikutip Engadget.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR