Baidu langsung ikut terjun langsung ke gelanggang pertempuran chatbot berbasis artificial intelligence. ChatGPT sendiri mengumpulkan lebih dari satu juta pengguna dalam beberapa hari dan memicu perdebatan tentang peran AI di sekolah, kantor, dan rumah.
Baidu berencana meluncurkan layanan chatbot AI yang serupa dengan ChatGPT pada bulan Maret ini. Layanan yang belum diketahui namanya itu akan memungkinkan pengguna mendapatkan hasil pencarian dengan gaya percakapan seperti ChatGPT.
Sebagai informasi, Baidu sendiri menghabiskan miliaran dolar untuk meneliti dan mengembangkan artificial intelligence (AI) dalam beberapa tahun terakhir. Keputusan Baidu mengembangkan chatbot mirip ChatGPT itu membuat saham perusahaan naik 5,8 persen.
Baidu akan membenamkan chatbot canggihnya itu dengan model pembelajaran dan data-data dari mesin pencarinya. "Nantinya layanan baru itu akan sangat mirip dengan ChatGPT," kata sumber yang mengetahui hal ini seperti dikutip Economic Times.
Sementara itu, perwakilan Baidu menolak memberikan komentar.
Investasi Microsoft
Microsoft resmi mengumumkan investasi miliaran dolar ke OpenAI, pengembang di balik Chabot ChatGPT untuk mengembangkan ChatGPT yang lebih canggih lagi dan mengantisipasi chat Artificial Intelligence (AI) buatan Google, Alphabet.
“Kami membentuk kemitraan ini berdasarkan ambisi bersama untuk secara bertanggung jawab memajukan penelitian AI mutakhir dan mendemokratisasi AI sebagai platform teknologi baru,” kata CEO Microsoft Satya Nadella, dikutip The Verge.
Beberapa media sebelumnya melaporkan investasi tersebut mencapai 10 miliar dolar AS. Dalam postingan blog, Microsoft mengumumkan fase ketiga dari kemitraannya melalui investasi multi-tahun senilai miliaran dolar.
Sebelumnya, Microsoft pernah menyuntik dana ke OpenAI senilai satu miliar dolar AS seperti dikutip Reuters.
Investasi terbaru Microsoft ke OpenAI itu akan meliputi pengembangan supercomputer dan dukungan cloud-computing. Nantinya, kedua perusahaan dapat mengkomersialkan teknologi AI yang dihasilkan.
“Dalam fase kemitraan ini, pengembang dan organisasi lintas industri akan memiliki akses ke infrastruktur, model, dan toolchain AI terbaik dengan Azure untuk membangun dan menjalankan aplikasi mereka,” ungkap Nadella.
Microsoft juga akan memasukkan Artificial Intelligence (AI) itu ke dalam semua produknya karena OpenAI terus mengejar penciptaan kecerdasan mirip manusia untuk mesin.
Microsoft melakukan lebih banyak sumber daya untuk menjaga kedua perusahaan di garis depan kecerdasan buatan Generative AI, teknologi yang dapat belajar dari data cara membuat hampir semua jenis konten hanya dari text prompt.
Microsoft juga telah menambahkan teknologi OpenAI ke mesin pencarinya Bing yang untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun sedang dibahas sebagai saingan potensial Google sekaligus menantang kedigdayaan Google di ranah mesin pencari.
Microsoft membeli lisensi eksklusif untuk teknologi yang mendasari GPT-3 pada tahun 2020 setelah menginvestasikan 1 miliar dolar AS (15,2 triliun) di OpenAI pada tahun 2019. Microsoft telah membangun hubungan erat dengan OpenAI dan juga berencana untuk menambahkan model teks-ke-gambar AI ke Bing yang didukung oleh DALL-E 2 OpenAI.
Baca Juga: Lagi Viral, Apa Itu ChatGPT dan Bagaimana Cara Menggunakannya?
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR