Kota Bandung dan Kabupaten Sleman berhasil meraih skor tertinggi untuk literasi digital dan potensi ekonomi digital, menurut studi Indonesia Economy Literacy Index (INDELIX) 2022 yang dilakukan Lazada dan Litbang Kompas.
Didukung Kemenko Perekonomian, studi tentang Indeks Literasi dan Transformasi Ekonomi Digital di Indonesia ini memetakan literasi digital dan potensi ekonomi digital di tingkat kota dan kabupaten.
Studi ini menjadi penting mengingat potensi ekonomi digital Indonesia yang sangat besar, menurut laporan e-Conomy SEA 2022. Potensi itu diprediksi akan terus meningkat dan mencapai nilai US$130 miliar pada tahun 2025.
Literasi dan transformasi digital adalah salah satu kunci percepatan pertumbuhan ekonomi digital yang merupakan tulang punggung pertumbuhan ekonomi Indonesia selanjutnya..
Menurut Ferry Kusnowo, Direktur Eksekutif Lazada Indonesia, pemetaan indeks literasi digital ini dilakukan dalam rangka memahami tingkat literasi ekonomi digital di berbagai daerah. Dan indeks ini, menurut Ferry, juga dapat menjadi referensi para pemangku kepentingan dalam terus mengembangkan ekosistem ekonomi digital yang inklusif dan merata di seluruh Indonesia.
“Studi ini menjadi salah satu bentuk kontribusi kami dalam upaya percepatan pertumbuhan perekonomian digital di Indonesia,” imbuhnya.
Sementara itu, Dr. Ir. Mohammad Rudy Salahuddin, MEM, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, mengatakan, pemerintah memandang baik kemitraan dengan sektor swasta ataupun pemangku kepentingan lainnya dapat terus mendorong perkembangan ekonomi digital Indonesia.
“Untuk memastikan inklusivitas dalam pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia, kita perlu mengimplementasi pemerataan tingkat literasi ekonomi digital di seluruh kota dan kabupaten di Indonesia. Oleh karena itu, kami mengapresiasi langkah Lazada bersama Litbang Kompas untuk memulai pemetaan tingkat literasi ekonomi digital di Indonesia, sehingga kita bisa mendorong setiap pemangku kepentingan terkait untuk membangun program dan inisiatif yang bertujuan untuk mendorong pemerataan literasi ekonomi digital, termasuk juga para pelaku UMKM,” ia menambahkan.
Studi INDELIX yang dilakukan dari bulan Mei hingga Oktober 2022 ini melibatkan 514 Kota dan Kabupaten di Indonesia. Studi merujuk pada lima dimensi parameter Toolkit For Measuring the Digital Economy yang dilansir Presidensi G20 Argentina 2018, yaitu Infrastruktur, Pemberdayaan Masyarakat, Pengadopsian Inovasi dan Teknologi, Penciptaan Lapangan Kerja & Pertumbuhan Ekonomi. Studi ini juga mengembangkan toolkit dengan menambahkan dimensi eCommerce pada studi, mengingat eCommerce merupakan pendorong utama ekonomi digital Indonesia.
Untuk melengkapi analisis dalam studi ini, Litbang Kompas juga melakukan survei kuantitatif tatap muka yang dilakukan di 9 Kota dan 9 Kabupaten dengan jumlah responden 1.200 orang. Pemilihan 9 Kota dan 9 Kabupaten tersebut karena menunjukkan nilai baik dari skala 1 – 7 untuk 5 dimensi parameter riset INDELIX. Sedangkan dari Lazada mempertimbangkan perkembangan penetrasi pasar dan program pengembangan bisnis serta penggunaan aplikasi Lazada di Kota dan Kabupaten tersebut.
Inilah hasil studi INDELIX 2022 yang dibagi ke dalam empat kategori penemuan penting
Indeks Literasi Ekonomi Digital
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR