Tak perlu waktu lama bagi platform chatbot ChatGPT untuk meraih satu juta pengguna. Bayangkan!, ChatGPT hanya membutuhkan waktu lima hari setelah perilisannya pada akhir 2022 untuk mencapai 1 juta pengguna.
Hasil riset Statista mengungkapkan ChatGPT sukses mengalahkan Instagram yang mampu mencapai satu juta pengguna dalam 2,5 bulan sejak pertama kali dirilis. Sedangkan, Spotify berada di posisi ketiga yang membutuhkan waktu lima bulan untuk merangkul satu juta pengguna.
Dropbox membutuhkan waktu tujuh bulan untuk mencapai satu juta pengguna, Facebook membutuhkan 10 bulan untuk menembus satu juta pengguna dan Foursquare memakan waktu 13 bulan untuk mencapai satu juta unduhan.
Sayangnya, Twitter dan Airbnb membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mendapatkan satu juta pengguna. Twitter membutuhkan dua tahun dan Airbnb memakan waktu 2,5 tahun untuk mendapatkan satu juta pesanan.
Perlawanan Google dan Baidu
Chatbot artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan milik OpenAI ChatGPT menjadi produk IT paling sensasional awal tahun ini yang memberikan pengalamam baru kepada pengguna.
Tak hanya itu, ChatGPT menginspirasi para perusahaan raksasa teknologi seperti Google dan Baidu memperkenalkan layanan serupa. Popularitas chatbot berbasis artificial intelligence buatan OpenAI ChatGPT yang langsung meroket dan meledak di hati pengguna ukup membuat Google bangun dari tidurnya.
Google cukup khawatir dengan sepak terjang ChatGPT yang memiliki kemampuan lebih untuk menggantikan mesin pencari Google Search di masa depan. Karena itu, Google terus mengembangkan teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yang mampu menandingi ChatGPT.
Google akan segera memamerkan kebolehan chatbot AI Search untuk menantang eksistensi chat ChatGPT milik OpenAI yang lagi viral di masyarakat. Chatbot berbasis artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan itu sukses merebut hati pengguna karena dapat memberikan informasi yang lebih mudah dipahami.
Bahkan, banyak pihak memprediksi ChatGPT bakal menggantikan peran mesin pencari Google Search dalam beberapa tahun ke depan. Tentunya, ini menjadi ancaman serius bagi bisnis Google mengingat mesin pencari Google Search adalah pintu terbesar pemasukan iklan.
Laporan terbaru, CEO Sundar Pichai mengeluarkan status "kode merah" yang berarti perusahaan dalam kondisi genting dan meminta para teknisinya untuk mempercepat pengembangan AI.
Dalam pengembangannya, keunggulan Chatbot AI Search milik Google akan mencakup keamanan, akurasi, dan pemblokiran informasi yang salah.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR