Google akan memamerkan 20 produk berbasis artificial intelligence (AI) dan chatbot untuk mesin pencarinya pada konferensi Google I/O Mei 2023.
The New York Times membocorkan beberapa proyek artificial intelligence (AI) yang sedang dikembangkan Google yaitu alat pembuat gambar (image generation tool), aplikasi penguji purwarupa Test Kitchen versi AI, aplikasi edit video yang langsung dapat meringkas vidoe klip lainnya, fitur Shopping Try-on mirip dengan kepunyaan Amazon), kreator wallpaper untuk ponsel Pixel, dan alat berbasis AI yang dapat memudahkan pengembang untuk membuat aplikasi Android.
Pichai juga telah meminta pendiri Google Larry Page dan Sergey Brin untuk meninjau langsung proyek-proyek AI dan meminta masukan dari mereka seperti memastikan teknologi yang digerakkan AI itu adil dan etis seperti dikutip Engadget.
Baidu Ikut Bergabung
Baidu langsung ikut terjun langsung ke gelanggang pertempuran chatbot berbasis artificial intelligence. ChatGPT sendiri mengumpulkan lebih dari satu juta pengguna dalam beberapa hari dan memicu perdebatan tentang peran AI di sekolah, kantor, dan rumah.
Baidu berencana meluncurkan layanan chatbot AI yang serupa dengan ChatGPT pada bulan Maret ini. Layanan yang belum diketahui namanya itu akan memungkinkan pengguna mendapatkan hasil pencarian dengan gaya percakapan seperti ChatGPT.
Sebagai informasi, Baidu sendiri menghabiskan miliaran dolar untuk meneliti dan mengembangkan artificial intelligence (AI) dalam beberapa tahun terakhir. Keputusan Baidu mengembangkan chatbot mirip ChatGPT itu membuat saham perusahaan naik 5,8 persen.
Baidu akan membenamkan chatbot canggihnya itu dengan model pembelajaran dan data-data dari mesin pencarinya. "Nantinya layanan baru itu akan sangat mirip dengan ChatGPT," kata sumber yang mengetahui hal ini seperti dikutip Economic Times.
Sementara itu, perwakilan Baidu menolak memberikan komentar.
Investasi Microsoft
Microsoft resmi mengumumkan investasi miliaran dolar ke OpenAI, pengembang di balik Chabot ChatGPT untuk mengembangkan ChatGPT yang lebih canggih lagi dan mengantisipasi chat Artificial Intelligence (AI) buatan Google, Alphabet.
“Kami membentuk kemitraan ini berdasarkan ambisi bersama untuk secara bertanggung jawab memajukan penelitian AI mutakhir dan mendemokratisasi AI sebagai platform teknologi baru,” kata CEO Microsoft Satya Nadella, dikutip The Verge.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR