Di samping itu, ia juga mempertanyakan kelanjutan proses “belajar” ChatGPT. “Pertanyaan berikutnya adalah bagaimana supaya informasi yang dimiliki akan selalu up to date? Setelah training-nya selesai, bagaimana proses continuous learning-nya?” katanya.
Dan karena berbasis machine learning, ChatGPT juga punya kemampuan belajar secara mandiri. “Nah ini yet to be seen, bagaimana rencana OpenAI untuk mencegah bias seperti yang terjadi di media sosial,” tambah Ryanto.
Pendapat lain dari bidang kesehatan datang dari Gaurav Bagga, SVP-Product & Engineering, Pristyn Care. Gaurav menegaskan, ChatGPT memiliki potensi untuk secara signifikan meningkatkan efisiensi dan efektivitas layanan kesehatan.
“Yaitu dengan menyediakan rekomendasi dan rencana perawatan yang lebih personal kepada pasien, serta membantu para profesional di bidang kesehatan dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari,” ujarnya seperti dikutip dari website CIO & Leader.
Senada dengan Ryanto,di sisi lain, Gaurav juga mengingatkan tantangan jika menggunakan ChatGPT untuk sektor kesehatan, seperti akurasi dan kebaruan data, serta masalah privasi dan sekuriti.
Gaurav Bagga juga memberikan contoh-contoh pemanfatan chatbot AI ini untuk sektor kesehatan, misalnya memberikan dukungan terhadap kesehatan mental pasien, membuat rencana latihan fisik dan menu gizi untuk pasien berdasarkan sesuai kebutuhan dan target kesehatan yang ingin dicapai si pasien.
“ChatGPT juga dapat dimanfaatkan untuk membantu penyedia layanan kesehatan misalnya dalam mengatur jadwal pertemuan atau mengelola rekam medis pasien, sehingga sistem layanan kesehatan akan lebih efisien dan efektif,” pungkasnya.
Sementara itu, dari dunia bisnis, IT Director ATT Group Logistics Indonesia, Bagus Santoso juga menilai ChatGPT sangat membantu timnya, terutama di sisi software engineering. Chatbot AI ini dapat memberikan saran bahkan menulis kode program, terkait backend, frontend, dan database.
“Kalau di sisi DevOps, ChatGPT dapat memberikan input terkait setting web server. Bahkan membuat script di sistem Linux untuk keperluan optimalisasi, backup, dan sekuriti,” ujar Bagus Santoso.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR