“Beberapa (karyawan) mencoba klaim JKP. tentu sulit tanpa surat PHK. Saya pribadi sih belum melakukan klaim,” cuit @prabu_yudianto.
Mendapat terus tekanan dari karyawan, akhirnya para C-level Shox Rumahan mengadakan diskusi dengan para karyawan pada 17 Maret 2023 dan menjanjikan kalau SPHK terbit pada 23 Maret 2023.
Dan dalam sphk tanggal 23 Maret, alasan pemecatan adalah efisiensi karena perusahaan merugi 2 tahun berturut2. Padahal sebelumnya mengaku pailit
Tidak ada lampiran bukti kerugian dari akuntan publik. Semua serba sepihak dan klaim seenaknya dari perusahaan
— NARACELA (@prabu_yudianto) March 26, 2023
Di sisi lain, meski sudah terkena PHK, para karyawan Shox Rumahan, terutama divisi sales dan customer service, masih harus meladeni para pelanggan (yang disebut dengan kepala arisan).
“Para kepala yang sudah belanja banyak juga terombang-ambing. Tidak jelas perkara refund. C-level tidak bisa dihubungi. Kantor tutup. Akhirnya para karyawan, yang sudah dipecat, jadi tameng Shox Rumahan,” tulis @prabu_yudianto.
Selain melakukan PHK terhadap seluruh karyawannya, startup Shox Rumahan juga dikabarkan bakal menutup operasi bisnisnya di tanah air.
Baca Juga: Banyak PHK, Ini Cara Perusahaan dan Startup Bertahan Saat Tech Winter
Baca Juga: Startup Broom Raih Pendanaan Senilai Rp155 Miliar dari Openspace dkk
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR