Artificial intelligence (AI) terus menjadi topik hangat yang dibicarakan berbagai kalangan, terlebih dengan kehadiran ChatGPT. Di antara topik yang kerap dibahas adalah berbagai pemanfaatan dan pengaruh AI dalam kehidupan.
Tak hanya konsumen, berbagai sektor industri pun merasakan pengaruh AI. Kecerdasan buatan merevolusi proses-proses industri, bahkan mengubah cara berbisnis. Tak mengherankan jika AI kini menjadi kekuatan besar yang akan menjadi andalan para pelaku bisnis dan industri.
Berdasarkan laporan Grand View Research, market size AI di seluruh dunia diperkirakan mencapai US$1.811,8 miliar pada tahun fiskal 2030, atau meningkat dengan CAGR 38,1% dari US$136,6 miliar pada 2022.
Dan pada 2030, AI diprediksi akan berdampak signifikan terhadap beragam aspek kehidupan kita. Apa saja dampak tersebut?
Kami mencoba menanyakan hal tersebut kepada salah satu tool AI yang sedang populer saat ini, yaitu ChatGPT. Pertanyaan kami ajukan dalam dua bahasa (Bahasa Indonesia dan Inggris): "how will AI impact our lives by 2030/bagaimana dampak AI terhadap kehidupan manusia di tahun 2030."
Inilah respons ChatGPT:
1. Otomatisasi dan mengambil alih pekerjaan: AI dapat menggantikan manusia melakukan pekerjaan yang bersifat repetitif atau dapat diotomatisasi. Hal ini dapat mengakibatkan perubahan besar dalam pasar tenaga kerja, yaitu munculnya peran-peran baru yang membutuhkan keterampilan bekerja dengan sistem AI.
2. Perkembangan di bidang kesehatan: AI dapat merevolusi bidang kesehatan. AI dapat membantu mendiagnosis penyakit, menganalisis gambar medis, dan memberikan saran rencana pengobatan. Perangkat wearable dan sensor yang menggunakan AI dapat terus memantau kesehatan individu, sehingga memungkinkan deteksi dini dan pencegahan penyakit.
3. Pendidikan yang personal: AI dapat mempersonalisasi pengalaman belajar dengan menyesuaikan pelajaran dengan kebutuhan dan preferensi individu. Sistem tutor pintar, virtual reality, dan augmented reality realitas dapat memberikan pengalaman pendidikan yang interaktif dan imersif.
4. Kemajuan di bidang transportasi: Mobil otonom dan kendaraan swakemudi menjadi sebuah kelaziman, sehingga menghadirkan sistem transportasi yang lebih aman dan efisien. AI dapat mengoptimalkan aliran lalu lintas, mengurangi kemacetan, dan meningkatkan keselamatan di jalan secara keseluruhan.
5. Peningkatan pengalaman pelanggan: AI dapat meningkatkan layanan pelanggan melalui chatbot, asisten virtual, dan sistem rekomendasi. AI dapat memberikan pengalaman belanja yang lebih personal, rekomendasi produk yang disesuaikan, dan pemecahan masalah yang lebih efisien.
6. Smart city: AI dapat berkontribusi pada pengembangan smart city dengan mengoptimalkan penggunaan energi, meningkatkan sistem pengelolaan limbah, dan meningkatkan keamanan publik. Sistem AI dapat menganalisis volume data yang besar untuk membuat kota lebih berkelanjutan dan efisien.
7. Peningkatan keamanan siber: AI dapat membantu mendeteksi dan mengatasi ancaman cyber security dengan cara menganalisis pola, mengidentifikasi anomali, dan merespons serangan secara real-time. AI dapat meningkatkan langkah-langkah cyber security dan melindungi individu, organisasi, serta infrastruktur penting.
8. Pertimbangan etika: Implikasi penggunaan AI dari aspek etika akan menjadi semakin penting. Kejelasan tentang privasi, bias, dan tanggung jawab akan perlu ditangani untuk memastikan pengembangan dan implementasi AI yang bertanggung jawab.
ChatGPT mengingatkan bahwa dampak AI pada tahun 2030 akan tergantung pada berbagai faktor, termasuk kemajuan teknologi, kerangka regulasi, penerimaan masyarakat, dan pertimbangan etika. Selain itu, chatbot AI juga menyampaikan bahwa hasil aktual di tahun 2030 mungkin saja berbeda, tergantung pada bagaimana kita menghadapi tantangan dan peluang AI.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR