Zoom Video Communications menghadirkan berbagai macam layanan dan fitur yang mampu menjawab kebutuhan pengguna di industri dan sekolahan. Zoom yang kita kenal tidak lagi menjadi Zoom Meetings melainkan Zoom yang menawarkan layanan dan fitur bisnis.
Nathan Guy (Head of UCaaS at Zoom) mengatakan Zoom telah beralih dari Zoom Meetings menjadi satu platform Zoom One yang saling terhubung dan menghadirkan berbagai platform bisnis, seperti Zoom Phone, Zoom Events, Zoom Rooms, Zoom Contact Center, Zoom Team Chat.
"Sekarang kami memiliki platform yang lengkap, bukan hanya sebuah aplikasi. Kami sudah melampaui aplikasi bisnis standar dan telah menjadi sebuah platform bisnis," katanya.
Nathan mengatakan platform Zoom One dapat memberikan nilai-nilai yang sesungguhnya terhadap bisnis Anda. Apalagi, saat ini banyak perusahaan yang sudah menerapkan gaya bekerja dari mana saja atau work from anywhere (WFA). Gaya kerja WFA membutuhkan fleksibilitas untuk karyawan dan ditunjang dengan platform yang mendukung kinerja seperti Zoom.
"Jika ada yang telah menggunakan Zoom sejak era aplikasi Zoom Meetings, lalu pindah ke Zoom platform, maka akan sangat mudah untuk turut mengadopsi Zoom Phone, Zoom Contact Center, dan lain-lain," ucapnya.
Tantangan
Zoom melilhat ada beberapa tantangan dalam pengembangan layanan dan fiturnya yaitu:
1. UX (user experience) dan CX (customer experience). Teknologi yang dihadapi oleh karyawan Anda harus mudah digunakan, baik di kantor maupun dari jarak jauh, serta kaya dengan fitur dan fleksibel.
2. Keamanan dan skalabilitas. Dua hal ini sangatlah penting dan saling berkaitan. Jika Anda tidak bisa menampung permintaan pelanggan yang semakin meningkat, maka pelanggan akan kabur ke pesaing Anda. Lalu, semakin besar sebuah bisnis, maka area yang bisa diserang juga menjadi semakin luas.
3. Integrasi dan manajemen data. Sebagai contoh, sebuah perusahaan supply chain memiliki banyak unit bisnis. Setiap unit bisnis memiliki 2 database dan dikelola oleh tiap unit bisnis dengan cara mereka masing-masing.
Tim pusat harus mengambil data yang tepat dan mengelolanya dengan benar untuk diberikan ke tim yang berhubungan dengan pelanggan. Apabila tim Anda memberikan data yang benar di waktu yang sesuai, maka tim Anda bisa meningkatkan kepuasan pelanggan.
4. Dukungan dan pelatihan. Tentu perlu ada pelatihan kepada staf selama proses transformasi digital. Namun, tidak hanya karyawan, Anda juga perlu ‘melatih’ pelanggan Anda terkait apa yang bisa mereka harapkan ketika bekerja sama dengan Anda. Misalnya, Anda perlu memperkenalkan portal customer service baru, atau proses pembelian online yang baru. Anda perlu melibatkan pelanggan Anda dalam proses ini.
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR