Interkoneksi yang digunakan NVIDIA GH200 Grace Hopper Superchip untuk menghubungkan NVIDIA Grace CPU dan NVIDIA Hopper GPU adalah NVIDIA NVLink C2C (chip-2-chip) dengan bandwidth 900 GB/s. Dibandingkan PCI Express 5 yang biasa dipakai pada accelerated system, NVIDIA mengeklaim NVLink C2C menawarkan bandwidth yang lebih tinggi tujuh kali dan menekan konsumsi daya lebih dari lima kali. NVIDIA NVLink C2C membolehkan NVIDIA Hopper GPU yang dimaksud untuk memanfaatkan secara langsung memori dari NVIDIA Grace CPU bersangkutan dengan kecepatan tinggi. NVIDIA Grace CPU pada NVIDIA GH200 Grace Hopper Superchip sendiri memiliki memori utama LPDDR5X sampai 480 GB, sedangkan NVIDIA Hopper GPU pada NVIDIA GH200 Grace Hopper Superchip bermemori lokal HBM3 sampai 96 GB.
NVIDIA menyebutkan GH200 Grace Hopper Superchip memiliki hampir sebanyak 200 miliar transistor serta bisa memberikan hampir 4 petaFLOPS Tranformer Engine. Dibandingkan komputer dengan CPU x86, komputer dengan NVIDIA GH200 Grace Hopper Superchip diklaim memberikan kinerja yang 9,3 kalinya pada VectorDB 400 GB, 12 kalinya pada DLRM (Deep Learning Recommendation Model) 500 GB, dan 284 kalinya pada LLM (large language model) 65 B (billion). Dibandingkan komputer dengan CPU x86 dan GPU NVIDIA H100, NVIDIA mengeklaim GH200 Grace Hopper Superchip memberikan kinerja yang sekitar 5,5 kalinya pada VectorDB 400 GB, sekitar 5 kalinya pada DLRM 500 GB, dan sekitar 2,3 kalinya pada LLM 65 B.
“Ini adalah Grace Hopper. Ini, prosesor ini, prosesor ini sesungguhnya cukup mengagumkan. Terdapat beberapa karakteristik mengenainya. Ini adalah accelerated processor pertama di dunia, accelerated computing processor yang juga memiliki suatu memori raksasa. Ia memiliki memori hampir sebebanyak 600 GB yang koheren antara CPU dan GPU,” tegas Jensen Huang.
Ditenagai NVIDIA GH200 Grace Hopper Superchip, NVIDIA DGX GH200 memakai NVIDIA NVLink Switch untuk menghubungkan para NVIDIA GH200 Grace Hopper Superchip tersebut. Mengutip NVIDIA, NVLink adalah koneksi kecepatan tinggi untuk GPU maupun CPU yang dibentuk oleh suatu protokol peranti lunak yang tangguh, biasanya melalui sekumpulan pasangan kabel yang dicetak pada suatu papan komputer. NVIDIA NVLink Switch membolehkan para prosesor maupun akselerator untuk mengirim dan menerima data dari para kumpulan memori yang shared dengan kecepatan sangat tinggi.
Adapun NVIDIA NVLink C2C, seperti namanya, adalah interkoneksi yang khusus untuk menghubungkan dua cip seperti prosesor maupun akselerator yang berada pada suatu paket tunggal yang sama. Sementara, NVIDIA NVLink Switch adalah interkoneksi yang menghubungkan sejumlah NVIDIA NVLink, baik dalam satu node maupun antara node. Cip dari NVIDIA NVLink Switch disebut dengan NVIDIA NVSwitch dan hadir dengan 18 porta NVLink. NVIDIA NVLink sudah mencapai generasi keempat dan menawarkan bandwidth per prosesor maupun akselerator sebesar 900 GB/s. NVIDIA NVSwitch sendiri telah mencapai generasi ketiga dan memanfaatkan NVIDIA NVLink generasi keempat.
Juga Kedepankan Hal-Hal Lain
Selain accelerated computing, generative AI, serta DGX GH200 beserta GH200 Grace Hopper Superchip dan NVLink, NVIDIA pada COMPUTEX Keynote yang baru lalu juga mengedepankan hal-hal lain. Dua di antaranya adalah NVIDIA ACE (Avatar Cloud Engine) for Games dan NVIDIA Omniverse Cloud. NVIDIA ACE for Games merupakan suatu layanan custom AI model foundry yang membolehkan pengembang untuk membangun dan melakukan deployment model-model AI dari ucapan, percakapan, dan animasi yang customized dalam gim maupun peranti lunak lainnya. NVIDIA ACE for Games misalnya membolehkan NPC (non-playable character) untuk memiliki respons percakapan yang lebih baik berhubung memanfaatkan generative AI dan NLP (natural language processing). Lebih lanjut mengenai NVIDIA ACE for Games bisa dibaca pada artikel InfoKomputer di sini.
Sementara, NVIDIA Omniverse adalah platform untuk membangun dan mengoperasikan berbagai aplikasi metaverse. Metaverse di sini pun bisa yang memenuhi aturan fisika di dunia nyata. Dengan NVIDIA Omniverse suatu perusahaan contohnya bisa membangun dan menjalankan digital twin dari pabriknya. NVIDIA Omniverse bisa di-deploy secara on-premises maupun di cloud. NVIDIA Omniverse Cloud adalah NVIDIA Omniverse yang di-deploy di cloud. Mengutip NVIDIA, Omniverse Cloud adalah PaaS (platform as a service) yang memberikan para pengembang dan korporasi suatu lingkungan cloud yang full stack untuk mendesain, mengembangkan, men-deploy, dan mengelola aplikasi-aplikasi metaverse level industri. NVIDIA Omniverse Cloud sewajarnya memudahkan aneka entitas dari berbagai lokasi yang berbeda untuk berkolaborasi.
Tidak seperti NVIDIA ACE for Games yang diumumkan pada COMPUTEX Keynote lalu, NVIDIA Omniverse Cloud telah diumumkan pada tahun 2022. Namun, NVIDIA Omniverse Cloud baru tersedia pada private cloud NVIDIA dan hanya untuk koporasi. Belakangan NVIDIA mengumumkan pula telah memilih Microsoft Azure sebagai public cloud pertama untuk Omniverse Cloud. NVIDIA Omniverse Cloud pada Microsoft Azure akan tersedia mulai semester kedua tahun ini. Bagaimana NVIDIA Omniverse bisa membantu korporasi lebih jelasnya bisa dibaca pada artikel InfoKomputer di sini.
Penulis | : | Cakrawala Gintings |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR