Pemanfaatan ChatGPT semakin marak. Chatbot AI ini tidak hanya dimanfaatkan oleh end-user tapi juga pengguna bisnis. Sepuluh contoh pemanfaatan ChatGPT ini mungkin bisa jadi inspirasi.
Chatbot yang dikembangkan oleh OpenAI ini memberikan dampak yang luar biasa pada banyak industri dan profesi. Meski ada sebagian masyarakat yang mengkhawatirkan dampak AI seperti ChatGPT bagi kelangsungan pekerjaan manusia. Kehadiran chatbot ini juga membuat kita bekerja lebih cerdas karena ChatGPT meningkatkan keterampilan dan kemampuan yang kita miliki dengan bantuan artificial intelligence.
Berbagai perusahaan juga mulai memanfaatkannya, misalnya untuk menciptakan layanan baru bagi pelanggan dan meningkatkan efisiensi di sisi internal perusahaan. Mari kita lihat cara sepuluh perusahaan di dunia memanfaatkan ChatGPT.
Expedia
Bulan April lalu, perusahaan pemilik website dan aplikasi perjalanan terkemuka di dunia ini menghadirkan pengalaman conversational trip planning dengan mengintegrasikan ChatGPT di aplikasi Expedia.
Dengan integrasi ini, menyusun rencana perjalanan bukan lagi dengan browsing mencari hotel, destinasi, atau penerbangan di aplikasi Expedia. Namun para pengguna aplikasi dapat merencanakan liburan seolah olah mereka ngobrol dengan agen perjalanan yang ramah dan berpengetahuan luas. Selain itu, aplikasi secara otomatis membuat daftar hotel dan objek wisata yang diminati pelanggan untuk membantu perencanaan.
“Dengan mengintegrasikan ChatGPT ke dalam aplikasi Expedia dan menggabungkannya dengan kemampuan belanja berbasis AI lainnya, seperti perbandingan hotel, pelacakan harga untuk penerbangan, dan alat kolaborasi perjalanan, kini kami dapat menawarkan cara yang lebih intuitif kepada wisatawan untuk merencanakan perjalanan yang sempurna bagi mereka,” ucap Peter Kern, Vice Chairman and CEO, Expedia Group, seperti dikutip dari expediagroup.com.
Microsoft
Seperti kita ketahui, Microsoft adalah pendukung utama ChatGPT melalui gelontoran investasi senilai US$13 triliun kepada pengembangnya, yaitu OpenAI.
Model bahasa besar atau large language model (LLM) yang menenagai ChatGPT, yaitu–GPT-3 and GPT-4–sekarang juga menjadi sumber kecerdasan search engine Bing. Integrasi ini memungkinkan pengguna Bing mencari dan memperoleh hasil pencarian dalam format percakapan, ketimbang daftar tautan web.
Microsoft juga berencana mengintegrasikan teknologi yang sama di berbagai software-nya, seperti Word dan Excel. Microsoft juga menggunakan Codex, yaitu GPT-3 yang secara khusus dimodifikasi untuk menerjemahkan natural language menjadi kode-kode pemrograman.
Duolingo
Pada bulan Maret lalu, platform pembelajaran bahasa, Duolingo mengumumkan kehadiran dua fitur baru yang berbasis GPT-4, versi terbaru model bahasa OpenAI. Fitur pertama adalah Duolingo Max. Fitur ini memungkinkan pengguna Duolingo memperoleh penjelasan yang lebih dalam mengapa jawaban mereka salah atau benar ketika mengerjakan latihan atau ujian. Penjelasan itu disampaikan dalam bahasa alami (natural language) seperti pengguna berbicara dengan tutor manusia.
Fitur lainnya memungkinkan pengguna Duolingo melatih kecakapan berbahasa asing melalui roleplaying bersama AI persona. Misalnya, pengguna belajar memesan minuman di sebuah kafe di Paris. Persona tersebut memiliki kepribadian dan latar belakang yang unik yang akan dipelajari pengguna melalui interaksi.
Coca Cola
Pada bulan Februari, Coca Cola mengumumkan kemitraan dengan OpenAI dan Bain & Company untuk memanfaatkan generative AI.
Bersama para mitranya tersebut, Coca-Cola akan menggunakan platform ChatGPT dan DALL-E dalam kegiatan pemasaran dan menciptakan pengalaman pelanggan, di antaranya membuat ad copy, gambar, dan pesan yang dipersonalisasi.
CEO Coca Cola, James Quincey menegaskan, perusahaan melihat peluang untuk meningkatkan pemasaran dengan bantuan chatbot AI. Dan Coca Cola juga terus mengeksplorasi cara-cara baru untuk meningkatan operasi dan kemampuan bisnis perusahaan dengan generative AI.
Snap Inc
Pengembang aplikasi social messaging, Snapchat, juga tak mau ketinggalan memanfaatkan ChatGPT. Akhir Februari lalu, Snap Inc. mengumumkan kehadiran My AI, chatbot AI yang ditenagai teknologi ChatGPT.
Tersedia untuk pengguna premium, My AI akan muncul di daftar teman di aplikasi Snap dan pengguna bisa memanggilnya untuk menjawab pertanyaan atau hanya untuk hiburan saja. Chatbot ini memang dilatih untuk bisa diajak bersenang-senang dan menjawab pertanyaan-pertanyaan ringan, misalnya memberikan ide kado ulang tahun, menu hidangan makan malam, merencanakan hiking trip di akhir pekan, dan menulis puisi dengan topik tertentu.
Slack
Platform kolaborasi Slack mengembangkan aplikasi ChatGPT app for Slack yang memungkinkan penggunanya memanfaatkan ChatGPT untuk mengelola workflow, meningkatkan produktivitas, dan berkomunikasi dengan para koleganya.
Dengan memasang plugin ini, pengguna Slack seperti memiliki asisten yang selalu siap sedia menjawab pertanyaan dan memberikan saran.
“Memiliki teknologi AI ini tertanam di Slack untuk membantu memberikan ringkasan percakapan secara instan, (menyediakan) tool untuk riset, dan bantuan penulisan akan membantu jutaan orang bekerja lebih produktif,” ujar Simón Posada Fishman, Solutions Engineer OpenAI, seperti dikutip dari blog Slack.
Octopus Energy
Perusahaan pemasok energi yang berbasis di Inggris ini mengembangkan ChatGPT untuk kanal layanan pelanggan. Bahkan chabot AI ini dipercaya untuk menangani 44% dari customer inquiry.
CEO Greg Jackson mengatakan bahwa teknologi ini mengerjakan tugas 250 orang, bahkan 80% pelanggan merasa puas dengan jawaban-jawaban yang disampaikan ChatGPT melalui email. Sementara ketika dijawab oleh agen manusia, kepuasan pelanggan mencapai 65% saja.
Cheggmate
Platform belajar Chegg mengembangkan study buddy bernama CheggMate. yang ditenagai oleh GPT-4. Layanan bak tutor online ini ditenagai oleh model bahasa GPT-4.
CheggMate menawarkan pembelajaran yang lebih personal, kuis dan tes yang disesuaikan kebutuhan siswa, memberikan konteks kepada siswa, dan membantu memandu perjalanan belajar setiap siswa.
Siswa dapat memasukkan kueri dalam format apa pun ke CheggMate, kueri itu bisa berupa teks tertulis, foto, kueri matematika, atau diagram. Siswa dapat mengajukan pertanyaan baru, mendapatkan klarifikasi dalam berbagai format, menguraikan langkah-langkahnya, dan menelusuri konsep yang belum mereka pahami.
CheggMate menggabungkan learning platform dan dataset milik Chegg dengan kemampuan problem solving ChatGPT untuk menghadirkan teman belajar berbasis percakapan dan mendukung pembelajaran siswa secara real time.
Sebelumnya model bisnis yang diterapkan perusahaan ini adalah siswa harus membayar untuk setiap pertanyaan yang dijawab oleh spesialis manusia. Yang menarik, saham Chegg sempat anjlok 40% gara-gara CEO Dan Rosensweig mengatakan bahwa petumbuhan perusahaan terdampak ChatGPT. Segera setelah itu, Chegg segera menyusun rencana untuk mengintegrasikan ChatGPT ke dalam layanannya.
Freshworks
Seperti kita ketahui, salah satu kemampuan ChatGPT adalah membuat kode-kode pemrograman dalam bahasa pemrograman populer, seperti C++, Pyhton, dan Javascript.
Salah satu perusahaan yang memanfaatkan kemampuan ini adalah Freshworks. Perusahaan software ini mengatakan para pengembangnya dapat mengurangi waktu pengerjaan aplikasi software dari 10 minggu menjadi kurang dari satu minggu dengan ChatGPT.
ChatGPT juga bertindak selaku tutor coding, dengan memberikan penjelasan bagaimana cara kerja kode yang ia ciptakan dan melakukan debugging terhadap kode-kode buatannya maupun buatan para developer ketika kode tidak bekerja sebagaimana mestinya.
Udacity
Penyedia kursus online Udacity memanfaatkan GPT-4 untuk membuat virtual tutor yang dapat menyajikan panduan dan feedback personal bagi para siswa pengguna layanannya.
Tutor cerdas ini dirancang untuk dapat membantu siswa menyelesaikan soal-soal yang sulit melalui penjelasan yang rinci dan disesuaikan dengan kemampuan tiap siswa. Membuatkan ringkasan mengenai sebuah konsep, menjelaskan jargon-jargon teknis, dan menerjemahkan materi ke bahasa ibu si pengguna.
Source | : | Forbes |
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR