Hebatnya, teknologi artificial intelligence (AI) MusicLM dapat menggabungkan genre dan instrumen serta menulis trek menggunakan konsep abstrak yang biasanya sulit dipahami komputer. MusicLM dapat memadukan berbagai genre musik seperti rock, pop hingga reggae.
“Audio dihasilkan dengan memberikan urutan perintah teks. Ini memengaruhi bagaimana model melanjutkan token semantik yang berasal dari keterangan sebelumnya, ” kata para peneliti.
Bahkan, MusicLM dapat membuat melodi yang berasal dari senandung, siulan, atau deskripsi sebuah lukisan.
Tentunya, gubahan laku MusicLM tidak sesempurna manusia karena ada beberapa komposisi yang terdengar aneh dan vokalnya cenderung tidak bisa dipahami seperti dikutip Engadget.
Ada juga demo “story mode” di mana model ini pada dasarnya diberikan beberapa input teks dengan durasi waktu untuk setiap jenis musik yang perlu dibuat.
“Eksperimen kami menunjukkan bahwa MusicLM mengungguli sistem sebelumnya baik dalam kualitas audio maupun keakuratan terhadap deskripsi teks. Selain itu, kami mendemonstrasikan bahwa MusicLM dapat dikondisikan pada teks dan melodi yang dapat mengubah melodi siulan dan senandung sesuai dengan gaya yang dijelaskan dalam keterangan teks,” catat para peneliti.
Andalan China
Baidu langsung ikut terjun langsung ke gelanggang pertempuran chatbot berbasis artificial intelligence. ChatGPT sendiri mengumpulkan lebih dari satu juta pengguna dalam beberapa hari dan memicu perdebatan tentang peran AI di sekolah, kantor, dan rumah.
Baidu berencana meluncurkan layanan chatbot AI yang serupa dengan ChatGPT pada bulan Maret ini. Layanan yang belum diketahui namanya itu akan memungkinkan pengguna mendapatkan hasil pencarian dengan gaya percakapan seperti ChatGPT.
Sebagai informasi, Baidu sendiri menghabiskan miliaran dolar untuk meneliti dan mengembangkan artificial intelligence (AI) dalam beberapa tahun terakhir. Keputusan Baidu mengembangkan chatbot mirip ChatGPT itu membuat saham perusahaan naik 5,8 persen.
Baidu akan membenamkan chatbot canggihnya itu dengan model pembelajaran dan data-data dari mesin pencarinya. "Nantinya layanan baru itu akan sangat mirip dengan ChatGPT," kata sumber yang mengetahui hal ini seperti dikutip Economic Times.
Sementara itu, perwakilan Baidu menolak memberikan komentar.
Source | : | Gizmochina |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR