"Komunitas akan menyukai ini (Code Llama) karena dapat memfasilitasi proses pengkodean dengan bantuan AI dan membuka peluang baru untuk mengintegrasikan AI dalam perangkat lunak," ucapnya.
Deepak Kumar, seorang peneliti pengembangan AI di Stanford University, mengapresiasi inisiatif Meta. Ia berpendapat Meta telah berhasil membangun komunitas pemrograman melalui LLama2 dan sekarang, melalui Code Llama.
"Meta akan membuat bahasa pemrograman lebih mudah dipahami oleh semua orang. Code Llama lebih fleksibel dan lebih baik daripada model sumber tertutup yang telah diperkenalkan oleh perusahaan lain," ujarnya.
Meta juga memberikan harapan bahwa Code Llama dapat menginspirasi pengembangan aplikasi baru. Misalnya, pengembang dapat membangun asisten pemrograman yang melakukan pemeriksaan keamanan tambahan sebelum merekomendasikan kode tertentu. Meta mengklaim bahwa berbagai aplikasi dapat dibangun melalui Code Llama.
Beberapa perusahaan seperti GitHub dengan Copilot, AWS Amazon dengan CodeWhisperer, dan Google dengan AlphaCode juga telah memperkenalkan alat serupa.
Seluruh perkembangan ini menandakan persaingan yang semakin intens dalam menciptakan solusi untuk memfasilitasi pengembangan program dan koding.
Baca Juga: Survei: Guru Cemas Penggunaan ChatGPT Bikin Siswa Tak Berpikir Kritis
Baca Juga: Cara Australia Mencegah Pelecehan Seksual Anak yang Dibuat AI
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR