Aplikasi kencan Bumble berencana memanfaatkan teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan untuk membantu para penggunanya mencari pasangan dan meningkatkan pengalaman berkencan mereka.
"Dengan bantuan AI, Bumble akan melatih pengguna dalam berhubungan dan mencari jodoh dengan lebih baik, menghilangkan kekhawatiran mereka tentang kemungkinan kegagalan dalam berkencan," kata CEO Bumble Whitney Wolfe Herd.
Herd menganggap teknologi AI sangat memfasilitasi cinta dan hubungan dengan memberikan pelatihan kepada pengguna tentang cara berinteraksi secara positif dalam hubungan antarmanusia.
Bumble tidak bermaksud menggantikan manusia dengan bot atau menciptakan ketergantungan pada teknologi.
Bumble juga akan mengintegrasikan AI agar membantu dalam pencocokan dan pertemuan pengguna secara efisien, tanpa mengabaikan kepentingan penggunaan ponsel yang sehat.
Bumble juga sedang mempertimbangkan penggunaan AI sebagai alat pencari jodoh. AI dapat mempertimbangkan preferensi dan keinginan pengguna, seperti liburan impian atau aktivitas malam kerja yang disukai, bahkan mungkin menggunakan pengenalan gambar untuk mencocokkan pengguna berdasarkan gambar dan minat mereka.
Bumble berkomitmen untuk bekerja sama dengan mitra teknologi dan media untuk melawan potensi masalah seperti deepfake atau konten porno yang disalin dengan AI.
"Kami akan mengembangkan aturan dan ketentuan baru terkait penggunaan AI," katanya.
Bumble berharap dapat meningkatkan pengalaman pengguna dan membantu mereka dalam mencari hubungan yang lebih bermakna melalui platform mereka.
Tinder Pakai AI
Saat ini setiap aplikasi dan peranti lunak sudah mengadopsi teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan untuk memperkaya fitur dan pengalaman penggunanya.
Perusahaan induk aplikasi kencan online Tinder Match Group sedang menguji fitur pemilihan foto berbasis AI di platformnya.
Fitur AI itu akan melihat album foto pengguna dan memilih lima foto yang paling mewakili kepribadian pengguna untuk profil kencan mereka.
"Teknologi AI telah benar-benar mengilhami orang-orang produk kami di seluruh perusahaan, untuk benar-benar memikirkan cara-cara yang dapat kami buat pengalaman baru, tetapi juga memecahkan poin-poin penting tentang rasa sakit kencan," kata CEO Match Group Bernard Kim berkata melansir dari TechCrunch.
Kim mengungkapkan hadirnya fitur ini adalah sebagai salah satu cara bagi pengguna yang masih tidak percaya diri atau gugup apakah foto pilihannya untuk profil Tinder adalah yang terbaik atau bukan.
Kim menjelaskan bahwa fitur pemilihan foto bertenaga AI bertujuan untuk menghilangkan perjuangan menemukan gambar dan membantu membangun profil yang secara akurat mewakili pengguna.
"Saya benar-benar berpikir AI dapat membantu pengguna kami membangun profil yang lebih baik dengan cara yang lebih efisien yang benar-benar menunjukkan kepribadian mereka," tambahnya.
Saat ini, Match Group sedang menguji fitur pemilihan foto bertenaga AI yang rencananya akan diluncurkan dalam beberapa bulan mendatang ke pengguna Tinder.
Baca Juga: Tak Mau Kalah, Apple Kembangkan Chatbot AI Generatif Mirip ChatGPT
Baca Juga: Tantang ChatGPT, Meta Resmi Luncurkan Chatbot Canggih Meta AI
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR