Foxconn, perusahaan yang merakit produk-produk Apple menggandeng Nvidia untuk mendirikan sebuah fasilitas pusat produksi produk artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.
Nantinya, fasilitas baru Foxconn itu akan menggunakan chip dan perangkat lunak buatan Nvidia. CEO Foxconn Liu Young-way dan CEO Nvidia Jensen Huang mengumumkan kerjasama ini dalam pembangunan fasilitas tersebut.
Nantinya, fasilitas AI Foxconn itu akan menggunakan salah satu chip AI tercanggih milik Nvidia yaitu superchip Nvidia GH200. Superchip Nvidia GH200 memiliki kemampuan untuk mengatasi tugas model-model AI yang lebih kompleks dari sebelumnya dan dirancang untuk menangani beban kerja AI generatif yang sangat sulit.
Foxconn mengatakan fasilitas AI juga akan menjadi tempat pengembangan mobil otonom.
"Fasilitas ini akan berfungsi sebagai pabrik AI karena akan menghadirkan produk-produk yang cerdas," kata CEO Nvidia Jensen Huang dalam pameran teknologi tahunan Foxconn di Taipei seperti dilansir CNBC International.
Huang menjelaskan pusat fasilitas AI itu dapat menerima dan memproses data dari kendaraan listrik otonom untuk membuatnya lebih cerdas.
"Mobil listrik otonom ini akan mengumpulkan lebih banyak data, yang akan dikirim ke pusat AI untuk diproses guna meningkatkan perangkat lunak, kemudian di-update ke semua kendaraan," ujarnya.
Sampai saat ini, Foxconn terkenal sebagai perusahaan perakit berbagai produk Apple. Namun, perusahaan ini sekarang ingin melanjutkan keberhasilannya dengan memproduksi kendaraan listrik untuk perusahaan lain.
Untuk mewujudkan misi ini, Foxconn telah bermitra dengan Nvidia sejak Januari 2023, dengan tujuan mengembangkan platform kendaraan otonom. Mereka berkolaborasi dalam produksi unit kontrol elektronik (ECUs) untuk mobil berdasarkan chip Drive Orin buatan Nvidia, yang nantinya akan dijual di pasar global.
Pada bulan Oktober, Foxconn bahkan telah meluncurkan prototipe keenam kendaraan listriknya, sebuah van kargo listrik yang diberi nama Model N.
Kepala Bisnis Kendaraan Listrik Foxconn, Jun Seki, mengungkapkan bahwa mereka sedang dalam diskusi dengan 14 perusahaan potensial, meskipun ia tidak merinci nama-nama perusahaan tersebut. India dan Jepang adalah negara yang menjanjikan untuk pengembangan kendaraan listrik.
Pada tahap awal, Foxconn berharap memiliki pangsa pasar global sebesar 5 persen dan meraih pendapatan sekitar 33 miliar Dolar AS (Rp 526 triliun) dari produksi kendaraan listrik dan komponen pada tahun 2025.
Laris Manis
Perusahaan semikonduktor Nvidia mendapatkan 'durian runtuh' menyusul meroketnya popularitas artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan di dunia.
Banyak perusahaan berlomba-lomba membeli GPU AI Nvidia H100 untuk pengembangan inovasi AI.
Baru-baru ini lembaga riset Omdia melaporkan Nvidia sudah mengirimkan GPU Akselerator AI Nvidia H100 sebanyak 900 ton pada kuartal kedua tahun 2023.
Sebagai gambaran, bobot satu perangkat GPU AI Nvidia H100 sekitar 3 Kg. Jika ditotal, maka Nvidia telah mengirimkan GPU AI H100 sebanyak 300.000 unit.
Jumlah itu cukup besar mengingat ini adalah sebuah perangkat GPU Akselerator. Nvidia sendiri merencanakan akan mengirimkan sekitar 1,5 juga hingga 2 juta unit GPU Akselerator AI hingga tahun 2024 mendatang.
Data itu baru satu model GPU saja yaitu Nvidia H100. Nvidia sendiri juga sudah punya beberapa model GPU Akselerator AI yang dipasarkan saat ini.
Nvidia baru-baru ini juga sudah merilis GH200 yang memiliki kemampuan komputasi lebih masif lagi.
Beberapa perusahaan lain kabarnya juga tengah mengembangkan GPU Akselerator AI, seperti salah satunya AMD.
Namun dengan langkah lebih awal yang dilakukan oleh Nvidia untuk terjun ke industri ini, memungkinkan mereka meraup pasar yang lebih besar dan lebih cepat.
Cetak Rekor
Nvidia sukses mencetak rekor pendapatan dan laba baru berkat tren teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.
Dalam laporan keuangan pada periode kuartal kedua tahun fiskal 2024 yang berakhir pada 30 Juli 2023, Nvidia meraup pendapatan senilai 13,51 miliar dollar AS atau setara Rp206,7 triliun, naik 88 persen dari kuartal I FY 2024 dan naik 101 persen dari tahun lalu.
Laba bersih Nvidia naik ke angka 2,48 dollar AS atau hampir Rp38.000 per saham. Laba bersih itu mengalami pertumbuhan 202 persen secara QoQ, dan naik drastis 854 persen secara YoY.
Kontribusi pendapatan terbesar Nvidia berasal dari bisnis pusat data alias data center yang mencetak rekor pendapatan senilai 10,32 miliar dollar AS atau kira-kira Rp 157,9 triliun.
Pendapatan data center Nvidia tumbuh 141 persen dari kuartal sebelumnya dan naik 171 persen dari tahun lalu.
Dari pendapatan tersebut, Nvidia menghasilkan keuntungan 6,188 dollar AS (kira-kira Rp 94.600), naik 843 persen secara YoY.
Tak hanya itu, Nvidia juga mengandalkan produk chip pengolah grafis (GPU) AI. Microsoft Azure sendiri menggunakan puluhan hingga ribuan unit GPU Nvidia. Salah satunya untuk menopang kinerja ChatGPT, chatbot AI bikinan OpenAI.
Microsoft mengungkapkan chatbot AI ChatGPT berjalan di atas puluhan hingga ribuan GPU Nvidia, yaitu dengan model GPU AI Nvidia A100 atau H100, yang saling terhubung di jaringan Microsoft Azure.
Tak hanya Microsoft, Google memborong GPU AI Nvidia, mengingat Google membutuhkan lebih dari 4 juta unit GPU Nvidia untuk pengembangan AI.
Google harus mengeluarkan dana 100 miliar dollar AS atau sekitar Rp 1.500 triliun untuk memborong GPU AI Nvidia.
Saat ini Nvidia menjadi penguasa di ranah chip AI dengan pangsa pasar 80-95 persen. Fenomena itu membuat harga saham Nvidia melejit hingga valuasi perusahaannya menembus 1 triliun dollar.
Baca Juga: Asisten AI Roblox Bantu Kreator Bikin Game Menarik dan Nyata
Baca Juga: Strategi Google Kalahkan ChatGPT, Gabungkan Google Brain dan DeepMind
Baca Juga: Resmi Meluncur, Kemampuan AI Snapdragon 8 Gen 3 Meningkat Drastis
Baca Juga: Apple Anggarkan Rp15 Triliun Kembangkan Teknologi AI di iPhone
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR