Pengawasan tradisional tetap sangat penting, tetapi ada juga potensi besar bagi mereka yang menjelajahi proses pengawasan yang baru.
Dari segi keuangan, panduan ini berfokus pada strategi-strategi penting. Perusahaan rintisan disarankan untuk menjaga cadangan dana selama dua tahun secara bijak, berusaha untuk menjadi profit, dan mengelola arus kas serta investasi modal dengan bijaksana, memastikan kesesuaian dengan aspirasi pertumbuhan utama mereka.
Di dalam panduan ini, AC Ventures dan PwC menekankan pentingnya pelaporan keuangan secara teliti.
Ini mendorong ketepatan, kejelasan komprehensif, dan keteraturan dalam semua pengungkapan keuangan, dengan menekankan hal-hal dasar seperti penilaian aset yang akurat dan pengungkapan yang lengkap.
Bagi perusahaan rintisan yang ingin mengintegrasikan prinsip-prinsip ESG, panduan ini memberikan panduan pragmatis.
Ini melibatkan peningkatan keterampilan internal yang konsisten, memajukan dialog dengan pemangku kepentingan, memastikan kriteria ESG menjadi bagian integral dari evaluasi mitra dan vendor, memanfaatkan kemajuan teknologi, mengembangkan kolaborasi, dan mendorong transparansi dalam semua laporan yang berfokus pada ESG.
Panduan ini menekankan peran penting dewan dalam mengawasi strategi ESG seperti ini. Temuan ini didukung oleh Survei Investor Global PwC, yang menemukan bahwa 79% investor menganggap ESG sebagai sentral dalam perhitungan investasi mereka saat ini.
Lebih lanjut, panduan ini memberikan sorotan pada perusahaan-perusahaan besar dalam industri yang menetapkan standar tinggi dalam ESG.
Ke depan, tata kelola perusahaan tidak akan terlepas dari prinsip-prinsip kunci, seperti akuntabilitas, transparansi, keberlanjutan, dan etika. Dengan minat besar para investor mengenai ESG, pelaporan yang transparan telah menjadi suatu keharusan yang tidak dapat ditawar, yang berdampak langsung pada pertumbuhan dan kelangsungan hidup perusahaan.
Dalam panduan ini, AC Ventures dan PwC memberikan kepada perusahaan rintisan sejumlah strategi tata kelola perusahaan yang dapat dijalankan.
Mulai dari pembentukan dewan yang kuat hingga optimalisasi teknologi untuk manajemen risiko dan kepatuhan, panduan ini bertujuan menjadi kompas berharga bagi perusahaan rintisan teknologi yang harus mengarungi medan yang penuh tantangan, mengarahkan mereka menuju pertumbuhan berkelanjutan dan potensi tak terbatas.
Yuliana Sudjonno, Partner, PwC Indonesia menjelaskan, "Tata kelola korporat yang kokoh sangat penting saat ini. Panduan ini dan kemitraan kami dengan AC Ventures menegaskan komitmen kami untuk membantu perusahaan rintisan memasuki masa depan yang ditandai oleh integritas, ketangkasan, dan kesuksesan yang tak tertandingi."
Baca Juga: Startup Teknologi Properti dan Konstruksi AMODA Raih Pendanaan Awal
Baca Juga: Xiaomi dan Alibaba Kucurkan Dana Jumbo ke Startup AI Pesaing ChatGPT
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR