Berbekal pengalaman di industri pemasaran digital selama lebih dari dua dekade, grup pemasaran digital dan teknologi, Red Asia Inc. meluncurkan inisiatif artificial intelligence (AI) yang komprehensif dengan mencakupkan layanan transformasi bisnis, solusi teknologi, dan pendanaan bagi startup.
Inisiatif yang dinamai RED AI (Ready to Evolve and Disrupt with AI) For Indonesia ini bertujuan menjembatani kesenjangan antara kebutuhan bisnis di Indonesia dan teknologi AI. Selain itu, upaya ini pun menegaskan komitmen Red Asia Inc. untuk membantu bisnis di tanah air menjadi pemenang di tingkat lokal maupun global dengan berbekal teknologi AI.
"Inisiatif RED AI For Indonesia merupakan perwujudan komitmen kami untuk mendorong inovasi dan transformasi digital dalam lanskap bisnis di Indonesia agar bisa bersaing bahkan di tingkat global," tegas Managing Partner Red Asia Inc. Damon Hakim.
Damon menyatakan kesiapan Red Asia Inc. untuk memimpin transformasi AI dengan berbekal pemahaman tentang pasar dan kemampuan teknologi yang dimiliki perusahaan yang telah melayani lebih dari 500 brand ternama di Asia Pasifik ini.
Alasan Adopsi AI
Mengapa mengadopsi AI sekarang? Mengutip data World Economic Forum, Nailul Huda, Direktur Ekonomi Digital dari Center of Economic and Law Studies (CELIOS) mengatakan bahwa industri AI merupakan industri yang sangat dicari dan diterapkan di hampir semua ekosistem industri.
“Data dari World Economic Forum menyebutkan AI merupakan satu dari lima teknologi yang akan diterapkan di sebagian perusahaan, baik yang berbasis teknologi ataupun industri manufaktur. Belanja untuk AI juga meningkat hingga 26 persen per tahun hingga tahun 2026. Hal tersebut ditunjang dengan kenaikan penetrasi internet yang masif dalam beberapa tahun terakhir. Penggunaan AI akan semakin masif. Inisiatif pihak-pihak terkait juga akan mengakselerasi peningkatan penggunaan AI sehingga akan semakin menimbulkan manfaat secara ekonomi,” tegasnya.
Damon Hakim pun memaparkan studi McKinsey yang mengungkapkan bahwa 74% pemimpin bisnis akan fokus pada generative AI. Sementara 5G dan Augmented Reality berada di urutan kedua dan ketiga.
Selain itu, para pemimpin teknologi juga meyakini bahwa AI akan memberikan dampak terbesar terhadap bisnis dalam waktu 12-18 bulan ke depan. Dan dari sisi investasi, McKinsey memperkirakan investasi pada generative AI akan meningkat sebanyak 83% dalam waktu 6-12 bulan ke depan.
Berdasarkan analisis PwC, ada faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan adopsi AI, yaitu regulasi, kualitas SDM, investasi, kepercayaan konsumen, dan insentif pajak. “Tapi menurut kami, lima faktor ini saja tidak cukup, khususnya di negara-negara berkembang. Kita perlu satu lagi, yaitu aksesibilitas terhadap teknologi,” tandasnya. Peran inilah yang akan dimainkan oleh Red Asia Inc. melalui program RED AI For Indonesia.
Layanan dan Solusi AI
Inilah layanan dan solusi teknologi AI yang dihadirkan inisiatif RED AI melalui perusahaan-perusahaan di bawah bendera Red Asia Inc.:
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR