Saat ini setiap negara tidak terkecuali Indonesia berlomba-lomba mengembangkan kota pintar atau smarty city. Sebuah kota yang memiliki banyak sensor teknologi canggih untuk meningkatkan layanan publik dan kualitas hidup masyarakat.
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengungkapkan ada tiga faktor kunci sukses pengembangan smart city di Indonesia.
Faktor pertama yang sangat ditekankan adalah perlindungan infrastruktur informasi vital. Faktor ini menjadi sangat krusial karena dalam kota pintar, semua layanan cenderung terhubung atau hyperconnected.
"Perlindungan infrastruktur informasi vital menjadi sangat penting, karena gangguan pada salah satu sistem yang terintegrasi dapat berdampak buruk pada keseluruhan sistem pemerintahan," kata Deputi Bidang Keamanan Siber dan Sandi Pemerintahan dan Pembangunan Manusia BSSN, Sulistyo.
BSSN pun mengadakan rapat koordinasi dengan para pemangku kepentingan di sektor infrastruktur informasi vital seperti energi, transportasi, dan kesehatan untuk meningkatkan sistem keamanan.
Faktor kedua adalah memberikan literasi kepada masyarakat tentang pentingnya keamanan digital. Dalam upaya ini, BSSN bermitra dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) sebagai kementerian yang bertanggung jawab atas transformasi digital nasional.
BSSN merilis komik-komik bertema keamanan digital untuk membantu masyarakat memahami konsep ini. Komik-komik tersebut dapat diakses melalui situs web komikkomunika.id, dengan salah satu contoh berjudul "TIPU-TIPU DIGITAL".
"Komik-komik bertema pentingnya keamanan digital akan mudah dibaca dan dicerna masyarakat," kata Sulistyo seperti dilansir Antara.
Faktor terakhir adalah persiapan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten untuk mengelola sistem pemerintahan digital. BSSN telah mengidentifikasi kebutuhan akan 39.000 talenta digital yang handal hingga tahun 2025 untuk mengelola sistem pemerintahan elektronik di Indonesia.
BSSN bekerja sama dengan Badan Pengembangan SDM Kementerian Kominfo untuk menyusun program pelatihan SDM.
Program ini tidak hanya ditujukan kepada pegawai BSSN tetapi juga kepada penanggung jawab pemerintahan di tingkat daerah hingga provinsi yang akan mengelola sistem pemerintahan berbasis elektronik.
"Kami bekerja sama dengan Badan Pengembangan SDM Kementerian Kominfo lewat perjanjian kerja sama menghadirkan program pelatihan SDM," kata Sulistyo.
Baca Juga: Tak Perlu Beli, AWS Hadirkan Layanan Sewa GPU AI dengan Biaya Murah
Baca Juga: OpenAI Bakal Luncurkan Model AI dengan Harga Terjangkau dan Powerful
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari, program KG Media yang merupakan suatu rencana aksi global, bertujuan untuk menghapus kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.
KOMENTAR