Google sedang mengadakan pembicaraan serius untuk mengucurkan Investasi ratusan juta dolar ke Character.AI, sebuah startup chatbot berbasis artificiaI intelligence (AI) kecerdasan buatan. Investasi itu akan akan memperkuat kolaborasi antara Google dan Character.AI, yang saat ini memanfaatkan layanan cloud dan tensor processing unit (TPU) dari Google untuk melatih model mereka.
Character.AI sendiri didirikan oleh mantan karyawan Google, Noam Shazeer dan Daniel De Freitas. Startup itu memungkinkan pengguna berinteraksi dengan versi virtual selebriti atau karakter anime, sambil menciptakan chatbot dan asisten AI pribadi. Meskipun tengah dalam pembicaraan dengan Google, sumber menyatakan bahwa ketentuan kesepakatan masih dapat berubah, dan diskusi ini bersifat rahasia seperti dikutip Reuters.
Chatbot dari Character.AI menarik perhatian pengguna berusia 18 hingga 24 tahun, yang menyumbang sekitar 60% dari total traffic situs web. Selain investasi dari Google, Character.AI juga sedang bernegosiasi untuk meningkatkan pendanaan ekuitas dari investor modal ventura. Pada Maret 2023, perusahaan ini berhasil mengumpulkan USD 150 juta dalam putaran pendanaan yang dipimpin oleh Andreessen Horowitz.
Google terus aktif berinvestasi dalam berbagai startup AI, seperti Anthropic, mencerminkan tren di mana penyedia layanan cloud bermitra dengan perusahaan AI untuk mendorong penggunaan cloud atau perangkat keras tertentu dalam pengembangan model dan layanan konsumen. Hal ini sejalan dengan upaya Google dalam membangun kemitraan dengan perusahaan AI, mirip dengan investasi Microsoft di OpenAI dan langkah-langkah Google serta Amazon di Anthropic.
Meskipun sedang dalam tahap pembicaraan dengan Google, sumber Reuters mengatakan bahwa ketentuan kesepakatan masih dapat berubah, dan diskusi ini bersifat rahasia. Google telah aktif berinvestasi dalam berbagai startup AI, termasuk ke Anthropic. Anthropic, seperti Character.AI, menggunakan layanan cloud Google dan TPU terbaru.
Hal Ini mencerminkan tren terbaru di mana penyedia layanan cloud bermitra dengan perusahaan AI untuk mendorong penggunaan cloud atau perangkat keras tertentu dalam perlombaan pembangunan model dan pelayanan konsumen. Tren ini juga tercermin dalam investasi Microsoft di OpenAI dan upaya Google serta Amazon pada Anthropic.
Fitur Iklan Berbasis AI
Google meluncurkan fitur Google Marketing Live versi beta berbasis artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan generatif pada 7 November. Fitur itu akan meningkatkan kemampuan iklan, membantu pemasar memperluas audiens dan menciptakan aset iklan yang lebih berkualitas. Pemasar dan agen iklan dapat menggunakan Google Marketing Live untuk membuat aset teks dan gambar dalam waktu singkat dan hanya dalam beberapa klik.
Group Product Manager Pallavi Naresh mengatakan Google ingin membantu pemasar menghasilkan konsep yang lebih kreatif dan variatif, walaupun aset dan kampanye didorong oleh AI generatif, pemasar tetap memiliki kendali utama.
"Pemasar dapat memilih aset yang diinginkan dari hasil pembuatan AI generatif Google, dan setelah dipilih, Google menjamin bahwa gambar atau teks tersebut tidak akan digunakan lagi," katanya.
Google menekankan teknologi AI tidak akan menghasilkan gambar yang sama, menjadikan aset lebih eksklusif, sehingga aset yang dimiliki oleh satu pemasar tidak akan digunakan oleh pemasar lainnya. Naresh mengatakan Google melihat aset menjadi unsur keberhasilan utama dalam pencapaian Performa Maksimal. Fitur AI itu dapat membantu pembuatan aset untuk kampanye merek atau perusahaan.
"Sekarang, pemasar bisa memanfaatkan Performa Maksimal di Google dengan lebih mudah. Pasalnya, pemasar bisa membuat aset berupa teks dan gambar dalam waktu yang begitu singkat dan hanya dalam beberapa klik," ujarnya.
Naresh mengatakan Google ingin membantu para pemasar dalam menghasilkan konsep yang lebih kreatif dan variatif. Meski seluruh aset dan kampanye ini didorong oleh AI generatif, pemasar tetap memegang kendali utama.
"Pemasar bisa menentukan aset yang diinginkan dari hasil pembuatan AI generatif Google. Ketika gambar atau teks sudah dipilih untuk digunakan, Google menekankan bahwa mereka tidak akan mengeluarkan gambar itu lagi," ujarnya.
Baca Juga: Tencent Luncurkan Platform Komunitas Iklim TanLIVE Global di COP28
Baca Juga: YouTube Kembangkan Chatbot AI YouChat, Mampu Bikin Ulasan Video
Baca Juga: China Ungkap Celah Keamanan Chatbot AI ChatGPT dan Google Bard
Baca Juga: Picsart Luncurkan Alat AI untuk Edit Gambar, Cocok Buat Iklan
Source | : | Reuters |
Penulis | : | Adam Rizal |
Editor | : | Adam Rizal |
KOMENTAR