Khususnya pelaku di industri jasa keuangan (FSI), Ronny Tan punya pesan khusus, “Hindari mitos-mitos seputar cloud.” Ada beberapa hal terkait cloud computing yang menurut Ronny sebenarnya adalah hanya mitos. Salah satunya, kata Ronny, adalah penghematan biaya yang seketika tadi.
Mitos lain adalah bahwa cloud sama dengan TI. “Misalnya di perbankan, yang diatur oleh OJK dan Bank Indonesia, dan sekarang juga sudah ada dari Kemenkominfo, BSSN, dan sebagainya, cloud itu sudah beyond IT,” jelas Ronny.
Untuk itu, tim TI justru harus terus menerus berinteraksi dengan banyak pihak, seperti tim compliance, legal, risk, keuangan, dan sebagainya, agar penggunaan cloud bisa optimal dan tepat guna dengan tetap mematuhi aturan-aturan yang ada.
Ronny juga menyoroti adanya pandangan bahwa cloud tidak aman dalam kaitannya dengan cyber security. “Sebenarnya ini juga salah, dalam arti aman atau tidak amannya, cybersecurity itu tidak hubungannya dengan cloud ataupun on-premise. Tetapi bagaimana perusahaan mengamankan perimeter security-nya. Jadi, apakah on-premise atau cloud bisa jadi aman, bisa jadi tidak aman, tergantung pada bagaimana kita mengamankannya,” tandas Ronny.
Meminimalkan “Kejutan” Saat Migrasi ke Awan
Lain lagi persoalannya ketika perusahaan melakukan migrasi ke cloud. Menurut pria yang sempat merentang karier di manca negara ini, tak jarang ada “kejutan-kejutan” yang muncul dan harus dihadapi tim TI saat melakukan migrasi.
Ia mencontohkan salah satu potensi kejutan itu adalah biaya professional services untuk memindahkan aplikasi yang sudah ada (existing) ternyata jatuhnya lebih mahal daripada biaya cloud itu sendiri.
“Itu juga yang kadang-kadang kita suka lupa dalam kita menghitung sebuah business case. Jadi kita menghitung hanya dari kacamata infrastruktur cloud. Padahal, kita juga harus melihat dari aplikasi existing, apakah ada professional services yang perlu di-procure, yang kita perlu beli, karena ini adalah migrasi, berbeda dengan new implementation,” jelas Ronny..
“Nah, dari pengalaman kami, kunci utamanya (dalam migrasi cloud) sebenarnya adalah memiliki dokumentasi yang cukup mengenai aplikasi yang sudah ada tadi, melakukan impact analysis yang mendalam, dan testing yang ekstensif,” ujarnya.
Langkah-langkah itu memang tidak serta merta menghilangkan kejutan-kejutan. “Surprise-nya akan tetap ada, tapi dengan impact analysis yang bagus, persiapan yang bagus, kejutan-kejutan ini akan bisa kita kelola, kita minimalkan,” jelas pria yang baru-baru ini terpilih sebagai salah satu dari 50 Tech Leaders to Watch (Honoring Powerful Leaders Driving Technology Forward) dari Exito.
Teknologi Sebagai Sumber Inovasi
Ronny Tan bergabung dengan Bank Commonwealth Indonesia sejak tahun 2021. Sebagai Deputy CIO dan Head of IT Architect & Engineering, Ronny bertanggung jawab untuk mengimplementasikan strategi TI dalam operasional perusahaan.
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR