“Begitu banyak tantangan yang menjadi perhatian khusus bagi pelaku bisnis di ranah e-commerce tahun depan, seperti lanskap retail pasca COVID-19, kanal penjualan yang semakin beragam dan dinamis, dan pola konsumen yang masih mengandalkan insentif potongan harga. Salah satu jawaban dari tangan tersebut adalah menciptakan seamless shopping experience dengan mengaburkan antara kanal penjualan online dan offline untuk menggaet pelanggan baru dan loyal," lanjutnya.
Sementara itu, Mohamad Ilhami, Sr. Business Development Statista mengatakan hal yang senada, “Tercatat, sebanyak 75% konsumen Indonesia percaya bahwa ulasan pelanggan sangat penting dalam mempengaruhi keputusan pembelian mereka. Ini menandakan bahwa konsumen dalam era digital semakin mengandalkan feedback dan testimoni dari pengguna lain sebagai bagian penting dari proses pengambilan keputusan mereka.”
“Ulasan ini tidak hanya membantu mereka memahami kualitas produk, tetapi juga meningkatkan kepercayaan dan kredibilitas brands. Maka, brands perlu memastikan kepuasan pelanggan karena ulasan positif menjadi strategi krusial untuk menarik dan mempertahankan pelanggan," ujarnya lagi.
Dalam acara SIRCLO Insights Webinar, Danang Cahyono, Chief Operating Officer, SIRCLO, juga menyebutkan pentingnya mengedepankan pengalaman berbelanja yang seamless dan terintegrasi melalui strategi omnichannel, sehingga kenyamanan konsumen saat berinteraksi dalam setiap sales touchpoint dapat terjamin.
Beberapa strategi praktis untuk mencapai tujuan tersebut:
1. Membangun Strategi yang Sejalan dengan Dinamika Sektor E-commerce
Tidak terbatas pada satu kanal penjualan saja, pelaku bisnis dapat melakukan ekspansi ke berbagai kanal penjualan, contohnya pembuatan website resmi untuk memperluas target market dan memanfaatkan tren live commerce yang digemari oleh Gen Z serta daya tarik interaksi bersama penjual secara real-time.
Selain itu, optimalisasi Just-in-Time (JIT) Multi Origin e-commerce juga diperlukan untuk membantu manajemen inventaris dan logistik dari berbagai titik lokasi, memastikan ketersediaan produk yang efisien dan responsif terhadap permintaan pasar yang kerap berubah-ubah.
2. Memanfaatkan Analisis Data untuk Memahami Perilaku Konsumen
Analisis data menjadi kunci untuk memahami perilaku konsumen dan tren pasar, memungkinkan brands untuk menyempurnakan strategi mereka secara tepat dan berkala.
Dengan menganalisis data transaksi, pelaku bisnis dapat mengidentifikasi preferensi pelanggan secara lebih detail, seperti peluang pasar, strategi pemasaran yang efektif atau tidak, dan lainnya.
Menurut survei Mckinsey, perusahaan yang intensif berorientasi pada data memiliki kemungkinan 23x lebih besar untuk mendapatkan pelanggan baru dan 9x lebih unggul dalam menarik loyalitas pelanggan.
3. Bekerja sama dengan Mitra Strategis Guna Kelancaran Proses Dari Hulu ke Hilir
Bekerja sama dengan mitra yang berpengalaman di sektor e-commerce akan membantu memastikan pengembangan strategi berjualan yang efektif.
Dengan keahlian dan pengalaman luas dalam mengelola platform e-commerce, pelaku bisnis dapat mempercayakan proses dari hulu ke hilir, mulai dari pembuatan teknologi berjualan secara digital, pergudangan, operasi di berbagai kanal penjualan online, layanan pelanggan, hingga analisis data untuk pengembangan strategi pemasaran selanjutnya.
Baca Juga: Kampanye ‘Beli Lokal’ 12.12 Sukses Digelar, Ini Produk Paling Larisnya
Baca Juga: Mendag Zulhas: Pelaku UMKM Harus Bisa Ikuti Perkembangan Teknologi
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR