Tak hanya perusahaan berskala besar, pebisnis kecil pun dapat menikmati manfaat dari teknologi artificial intelligence (AI). Inilah enam cara pemanfaatan AI yang dapat dilakukan pebisnis kecil, seperti UMKM.
Menurut survei yang dilakukan oleh Small Business and Entrepreneurship Council (SBEC), sebanyak 48% pebisnis kecil di AS telah menggunakan tool AI. Dan sebanyak 93% pemilik bisnis kecil telah mengetahui manfaat efektivitas biaya dari penerapan AI.
Bagaimana dengan Indonesia? Survei yang dilakukan oleh Pancake pada tahun 2021 mengungkapkan bahwa baru 15% usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang memanfaatkan chatbot sebagai salah satu bentuk teknologi AI.
Namun data yang lebih baru dari Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEa) menumbuhkan harapan akan adopsi AI yang lebih luas di kalangan pelaku UMKM. Menurut catatan idEA, sampai tahun 2023 lalu, sebanyak 22 juta, atau sekitar 33,6% UMKM Indonesia sudah go digital. Harapannya adalah AI akan menjadi salah satu solusi digital yang diimplementasikan.
Untuk mendorong pebisnis berskala kecil mengadopsi dan meraih manfaat dari teknologi AI, para pakar investasi bisnis dari Oxford Capital memformulasikan pendekatan yang optimal untuk mengintegrasikan AI ke dalam bisnis kecil.
David Mott, Founder Partner Oxford Capital, membagikan enam cara mengintegrasikan AI yang memungkinkan para pebisnis kecil mentransformasi lanskap bisnisnya dan menawarkan nilai-nilai baru bagi para investor.
1. Mendukung kerja tim engineering
Saat ini, para developer dapat memanfaatkan tool seperti AI co-pilot untuk menulis kode software dengan lebih cepat. Sementara para CTO melaporkan, AI meningkatkan efisiensi dalam pengembangan software sebesar 20 sampai 500%. Perburuan talenta terbaik akan terus terjadi, tapi AI dapat mengurangi tekanan pada tim pengembang.
2. Menyederhanakan operasional melalui automasi
Automasi dengan AI memungkinkan pebisnis kecil mengoptimalkan workflow, mengurangi kesalahan akibat cara-cara pengerjaan manual, dan meningkatkan efisiensi operasional secara keseluruhan. Automasi ini dapat diterapkan di berbagai lini, mulai dari data entry sampai layanan pelanggan sehingga karyawan dapat berkonsentrasi pada aktivitas-aktivitas yang lebih strategis, inovatif, dan kreatif.
“Kemampuan otomatisasi AI juga dapat menyederhanakan tugas-tugas rutin, sehingga menghemat waktu dan sumber daya yang berharga bagi pemilik usaha kecil dan timnya. Sebuah laporan dari Small Business and Entrepreneurship Council menemukan bahwa lebih dari dua perlima pemilik usaha kecil (41%) telah menggunakan AI untuk mengalihkan waktu mereka sendiri dan waktu karyawan ke pekerjaan yang bernilai lebih tinggi. Dari manajemen inventaris hingga dukungan pelanggan, proses yang biasa-biasa saja dapat diotomatisasi, memungkinkan karyawan untuk fokus pada tugas-tugas bernilai lebih tinggi yang berkontribusi langsung terhadap pertumbuhan bisnis,” jelas David Mott.
3. Layanan pelanggan yang lebih personal dan scalable
Dengan menganalisis interaksi dan preferensi pelanggan, pelaku bisnis kecil dapat memanfaatkan tool AI untuk mengembangkan produk atau layanan yang sesuai kebutuhan pelanggan. Menggunakan layanan pelanggan terotomatisasi untuk menangani 80% query yang simpel akan memberikan lebih banyak waktu kepada tim yang berhubungan dengan pelanggan/klien untuk fokus pada aktivitas-aktivitas yang 20% lebih bernilai.
“Di antara tool AI itu adalah sistem rekomendasi terpersonalisasi, seperti chatbot yang menawarkan dukungan instan dan model-model predictive customer service, yang dapat berkontribusi pada meningkatkan pengalaman pelanggan. Melalui algoritma yang canggih, AI dapat menganalisis perilaku dan preferensi pelanggan, memberdayakan bisnis untuk menyesuaikan kampanye pemasaran dengan kebutuhan tiap individu. Pendekatan yang terpersonalisasi ini secara signifikan meningkatkan level interaksi dan conversion rate. Hal ini menandai perubahan penting dalam cara usaha kecil berinteraksi dan mempertahankan basis pelanggan mereka,” jelas David Mott panjang lebar.
4. ROI pemasaran yang lebih baik
Solusi-solusi marketing yang kekinian dan didukung AI akan merevolusi cara-cara startup dan usaha kecil menjangkau audiens-nya. Dengan menganalisis data set dalam jumlah sangat besar, AI dapat mengidentifikasi tren konsumen, menyesuaikan stragegi pemasaran dengan demografi tertentu, dan mengoptimalkan kampanye iklan untuk memberikan dampak maksimal.
Pendekatan berbasis data ini tidak saja meningkatkan efektivitas upaya-upaya pemasaran yang dilakukan perusahaan tapi juga memastikan tiap sen uang yang dikeluarkan akan memberikan hasil yang nyata.
Menurut David Mott, AI menawarkan keuntungan ganda bagi bisnis kecil, yaitu secara bersamaan memangkas biaya dan meningkatan efisiensi. “Menurut sebuah survei McKinsey, integrasi AI berpotensi memperkuat efisiensi bisnis sebesar 40% dan sekaligus memangkas biaya operasional sampai dengan 30%,” ucapnya.
“Keajaiban” AI, menurut David, terletak pada kemampuannya untuk mengotomatisasi tugas-tugas yang biasa dan berulang, sehingga membebaskan karyawan untuk berkonsentrasi pada upaya yang lebih strategis dan kreatif.
5. Pengambilan keputusan berbasis data
Dengan menggabungkan wawasan data AI ke dalam pengambilan keputusan, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih tepat mengenai produk atau strategi, mengidentifikasi tren pasar, memprediksi perilaku pelanggan, mempercepat kode perangkat lunak, menyaring kandidat untuk peran baru, atau mengoptimalkan manajemen rantai pasokan. AI dapat mengubah data mentah menjadi wawasan dan analisis yang berharga.
“Salah satu aspek utama yang membuktikan peran penting AI adalah dalam analisis data. Usaha kecil sering kali memiliki data dalam jumlah besar, dan analisis berbasis AI dapat mengekstraksi wawasan berharga, sehingga memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih tepat dan strategis. Dengan memanfaatkan analisis prediktif, perusahaan dapat mengantisipasi tren pasar, perilaku pelanggan, dan potensi risiko. Pandangan ke depan yang strategis ini merupakan sebuah terobosan baru bagi usaha kecil, yang memungkinkan mereka menghadapi ketidakpastian dengan percaya diri,” jelasnya.
6. Mendukung kinerja karyawan
Ada banyak berita berseliweran tentang kekhawatiran bahwa pekerjaan kita akan digantikan oleh AI. Namun sebagai mahluk yang sangat kreatif, tangguh, dan mampu beradaptasi, para ahli di Oxford Capital berpendapat bahwa tool AI mungkin akan mengubah hidup manusia ke arah yang lebih baik sehingga kita dapat mendedikasikan keterampilan, pengetahuan, dan semangat kita untuk upaya-upaya baru.
Baca juga: Bantu Bisnis UMKM, Sendbird Luncurkan Chatbot AI di Indonesia
Baca juga: UMKM Wajib Tahu, Ini Manfaat Penggunaan AI Sebelum Memulai Usaha
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari, program KG Media yang merupakan suatu rencana aksi global, bertujuan untuk menghapus kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.
KOMENTAR