Bulan Juli lalu, CEO Dukaan, Summit Shah mengganti 90% staf customer support dengan chatbot yang mereka kembangkan sendiri.
Shah memposting di media sosial X, membela diri dengan mengatakan tindakan itu sebagai hal yang "sulit namun perlu". Menurutnya, chatbot membantu perusahaan memangkas biaya dukungan pelanggan hingga 85% dan mengurangi waktu tunggu pelanggan secara drastis.
4. Ikea
Bulan Juni lalu, Ikea mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan pekerjaan di call center secara bertahap dan menggunakan bot AI bernama Billie untuk menjawab pertanyaan pelanggan.
Namun, tidak seperti kebanyakan perusahaan, Ikea berencana untuk meningkatkan keterampilan karyawan yang terdampak dan telah melatih ribuan pekerja call center untuk menjadi penasihat desain interior.
5. BlueFocus
Agen pemasaran Tiongkok ini memutuskan untuk mengakhiri kontrak para penulis dan desainer konten manusia “sepenuhnya dan tanpa batas waktu,” demi mendukung penerapan AI generatif.
BlueFocus tidak secara eksplisit menyatakan penggunaan AI untuk menggantikan staf. Namun, pemutusan kontrak tersebut terjadi dua hari setelah perusahaan mendapatkan lisensi layanan Azure OpenAI dari Microsoft, dan sebulan setelah bermitra dengan Baidu ERNIE Bot untuk membangun sistem pemasaran AI berskala besar.
6. Salesforce
Awal tahun ini, Salesforce, memecat 700 pekerja, atau setara sekitar satu persen dari tenaga kerja globalnya. Sebelumnya, pada tahun lalu, perusahaan juga telah melakukan PHK terhadap 10 persen personelnya.
Perusahaan belum mengonfirmasi hubungan antara PHK dan AI. Namun Salesforce diketahui memotong anggaran rekrutmen untuk investasi lebih besar pada AI, sehingga para pengamat menduga banyak lowongan ini akan diisi oleh tenaga kerja otomatis.
7. Duolingo
Penulis | : | Liana Threestayanti |
Editor | : | Liana Threestayanti |
KOMENTAR