Chief of DTO (Digital Transformation Office), Setiaji mengatakan penguatan konektivitas internet akan membuat akses layanan kesehatan menjadi lebih inklusif, artinya dapat menjangkau seluruh wilayah di Indonesia.
“Saat ini (layanan kesehatan) banyak dinikmati di wilayah perkotaan, isunya terkait akses internet, sehingga nanti masyarakat khususnya yang ada di remote area bisa menggunakan akses internet untuk mendapatkan layanan kesehatan seperti telemedicine,” pungkas Setiaji.
Selain di Indonesia, saat ini fasilitas layanan kesehatan di Filipina, Rwanda, Mozambik, dan Nigeria, juga telah menggunakan layanan internet Starlink.
Baca Juga: Meski Jaringannya Cepat, Ini Kelemahan Pasang Internet Starlink
Baca Juga: Gandeng Starlink, Telkomsat Hadirkan Layanan Enterprise di Indonesia
Penulis | : | Rafki Fachrizal |
Editor | : | Rafki Fachrizal |
KOMENTAR