Starlink akan segera punya pesaing. Tidak tanggung-tanggung, pesaingnya itu adalah Amazon, perusahaan nomor lima terbesar di dunia. Persaingan ini juga menandai babak baru perseteruan antara dua orang terkaya dunia, yaitu Elon Musk vs Jeff Bezos.
Amazon sendiri menamakan layanan internet berbasis satelit ini Project Kuiper. Nama ini terinspirasi dari Sabuk Kuiper (Kuiper Belt) yang berada di orbit Saturnus. Karakteristik Sabuk Kuiper, yang luas dan belum tereksplorasi memang relevan dengan tujuan utama Project Kuiper ini.
Project Kuiper memiliki visi menyediakan layanan internet ke wilayah di bumi yang belum terkoneksi dengan internet. Caranya dengan menyediakan jaringan satelit yang terbang rendah (atau Earth Low Orbit, ELO) yang saling terhubung melalui sinar laser. Konfigurasi satelit ini pun menghasilkan layanan internet yang cepat dan low latency.
Dengan kata lain, Project Kuiper mirip seperti Starlink.
Masih Jauh Tertinggal
Namun dibanding Starlink, Project Kuiper saat ini memang jauh tertinggal. Kabar terbaru menyebut, Project Kuiper menyelesaikan tahapan akhir tes, yaitu menurunkan orbit satelit (deorbiting). Pada tahap ini, satelit akan pelan-pelan turun dari ketinggian normal dan terbakar oleh atmosfer bumi. Tes ini disesuaikan dengan lifecycle satelit yang sengaja dihancurkan setelah masa operasionalnya selesai untuk meminimalisir sampah angkasa.
Jika tahapan deorbiting ini selesai, baru Amazon akan meluncurkan satelit pertamanya. Jika sesuai rencana, Project Kuiper ini akan mulai beroperasi di akhir 2024.
Secara skala, Project Kuiper juga lebih rendah dibanding Starlink. Amazon rencananya cuma akan mengirimkan 3236 satelit untuk Project Starlink, atau kalah dibandingkan Starlink yang saat ini sudah mengirimkan 5000 satelit. Selisih jumlah satelit ini semakin besar jika melihat Starlink berencana mengirimkan 42 ribu satelit dalam waktu dekat.
Akan tetapi, bukan berarti Project Kuiper tidak punya harapan menyaingi Starlink. Secara segmentasi, Project Kuiper akan menyasar pengguna di area yang belum terjangkau jaringan internet kabel. Amazon juga berkomitmen menyediakan layanan internet satelit yang lebih terjangkau dibanding Starlink.
Selain itu, Amazon juga memiliki Blue Origin, unit bisnis yang fokus pada pengembangan layanan antariksa. Blue Origin rencananya akan menjadi salah satu mitra untuk mengirimkan satelit Project Kuiper ke luar angkasa. Kolaborasi seperti ini diharapkan akan menurunkan biaya operasional dan menjadikan Project Kuiper lebih terjangkau.
Yang tak kalah penting, Amazon adalah perusahaan yang terkenal tangguh dalam kompetisi bisnis. Dengan strategi yang tepat, bukan tidak mungkin Project Kuiper bisa menjadi pesaing berat Starlink.
Penulis | : | Wisnu Nugroho |
Editor | : | Wisnu Nugroho |
KOMENTAR